tag:blogger.com,1999:blog-78024925807371324262024-03-16T08:11:17.408+07:00TELAGA RINDHUAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.comBlogger426125tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-48239624969010183982024-02-24T16:20:00.000+07:002024-02-24T16:20:02.528+07:00Bukankah kita hanya tamu dan semua milik kita adalah pinjaman...?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHmSzG4FOzigm27LKGfxjvEhS6YNtnLgvmY7r_Vbg9H7e9sUd_ddiTCPam-iZCln3SmLMTc41ZTE8VqK5r0Ufol8gC2JxVcoDJ0xS1_o7KCMqHnOf4PXNLpHfCXOP98nwH-2uO1B7zaaE/s1600/1450253_610959938952104_1255629612_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="304" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHmSzG4FOzigm27LKGfxjvEhS6YNtnLgvmY7r_Vbg9H7e9sUd_ddiTCPam-iZCln3SmLMTc41ZTE8VqK5r0Ufol8gC2JxVcoDJ0xS1_o7KCMqHnOf4PXNLpHfCXOP98nwH-2uO1B7zaaE/s320/1450253_610959938952104_1255629612_n.jpg" width="320" /></a></div>
Ketika kita lahir tangan kita kosong<br /> Ketika meninggal tangan kita juga kosong <br /> Waktu datang dan pergi kita tidak membawa apa apa<br /> <br /> Jangan sombong karena kedudukan <br /> Jangan minder karena miskin dan jelek <br /> <br /> Bukankah kita hanya tamu dan semua milik kita adalah pinjaman...?<br /> <br /> Tetaplah rendah hati seberapapun tinggi kedudukan kita <br /> Tetaplah percaya diri seberapapun kekurangan kita <br /> Karena kita hadir tak membawa apa apa <br /> Hanya pahala kebaikan atau dosa yang dapat kita bawa <br /> <br /> Datang di temani tangis pergi juga di temani tangis <br /> Maka dari itu tetaplah bersyukur dalam keadaan apapun <br /> Dan hiduplah saat yang bener bener nyata untuk kita yaitu...;<br /> Saat ini bukan dari bayang bayang masa lalu <br /> Maupun yang mencemaskan masa datang yang belum lagi tiba<br /> </div>
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-31406426951188501172024-02-24T16:09:00.000+07:002024-02-24T16:09:31.441+07:00BUAT APA BERKERUDUNG KALAU KELAKUAN RUSAK ... benarkah ???<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK1NrkE53j9BZfM2eZnYsONfLZMGDfMEp-Myc39aISmNSjPaECd2mb-jll7LwHjOJUb4wJYXey5fOyrFbTmb9aUOeiYvRGyOGUCEE9vJKE7HT52dbBU5UHFFzaNwe3XdhoNFRwQz567QI/s1600/1450143_616903685024396_1163689108_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK1NrkE53j9BZfM2eZnYsONfLZMGDfMEp-Myc39aISmNSjPaECd2mb-jll7LwHjOJUb4wJYXey5fOyrFbTmb9aUOeiYvRGyOGUCEE9vJKE7HT52dbBU5UHFFzaNwe3XdhoNFRwQz567QI/s320/1450143_616903685024396_1163689108_n.jpg" width="226" /></a></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52a09c0a798b75537873901" style="display: inline;">
<br /><br />Perempuan yang baik adalah yang bagus agamanya, yang dimaksud ‘agamanya’ adalah agama dalam hati bukan dalam penampilan. Pertanyaan, “Berarti lebih bagus perempuan tidak berkerudun<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">g tapi baik kelakuannya (beragama) daripada perempuan berkerudung yang tidak beragama (tidak baik kelakuannya)? Jawab: “Yang lebih bagus adalah perempuan yang berkerudung dan beragama sekaligus.”<br /><br />Kenapa?<br />Realitas memperlihatkan kepada kita bahwa perempuan berkerudung lebih banyak yang beragama ketimbang perempuan yang tidak memakai kerudung.<br />Jika ada perempuan tak memakai kerudung tapi beragama (berakhlaq), maka itu adalah pengecualian dari perempuan-perempuan tak berkerudung yang rata-rata kurang berakhlaq.<br />Begitu pula jika ada perempuan berkerudung tapi tidak/kurang beragama, maka itu adalah pengecualian dari perempuan-perempuan berkerudung yang rata-rata beragama.<br />Kerudung adalah setengah petunjuk kalau wanita yang memakai kerudung tersebut adalah wanita beragama, setengahnya lagi adalah hati atau perilaku kesehariannya.<br />Bila perilaku keseharian seorang wanita muslimah sudah bagus namun belum berkerudung, segera lengkapi dengan kerudung, agar setengahnya terlengkapi dan menjadi sempurna. Begitu pula jika seorang wanita muslimah sudah berkerudung, namun akhlaq atau perilaku kesehariannya masih tidak baik, segera lengkapi dengan akhlaq yang baik, agar setengahnya terlengkapi dan menjadi sempurna.<br /><br />Jadi, jangan ada lagi orang yang berkata “Buat apa berkerudung kalau kelakuan seperti wanita tak beragama (tidak baik), lebih baik tidak berkerudung!!”<br /><br />Pernyataan itu keliru karena beberapa alasan:<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/pertama" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">#Pertama</a>: Alasan Syar’i<br />Pernyataan tersebut sama dengan menyeru perempuan untuk melanggar apa yang telah Allah perintahkan kepada wanita muslimah. Di dalam Al-Quran Allah berfirman:<br /><br />يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً<br /><br />“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzaab: 59)<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/kedua" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">#Kedua</a>: Alasan Logis<br />Dikatakan sebelumnya bahwa wanita muslimah yang baik akhlaqnya namun tak berkerudung baru setengahnya menunjukkan kalau wanita tersebut beragama, karena setengahnya lagi adalah kerudung, berarti wanita yang tidak baik kelakuannya dan tidak berkerudung, tidak setengah pun menunjukkan bahwa wanita tersebut beragama. Maka, bukankah ini lebih parah nilainya di mata agama? Oleh karena itulah pernyataan di atas tidak menjadi solusi yang tepat.<br /><br />Solusi yang Tepat<br /><br />Bagi wanita muslimah yang sudah berkerudung dan merasa kalau akhlaq atau perilakunya masih jauh dari akhlaq seorang wanita muslimah yang sebenarnya, tidak perlu terhasut dengan pernyataan “Buat apa pakai kerudung, kalau…. dst” lantas melepas kerudungnya karena malu.<br /><br />Solusi yang bijak adalah, biarkan kerudung itu tetap melekat bersamanya sembari berusaha untuk terus mengadakan perbaikan akhlaq atau perilakunya.<br />Pernyataan Lain<br /><br />“Kerudungi hati dulu, baru kerudungi penampilan”. Jika pernyataan ini memang pernah terlontar dan pernah ada, alangkah bijak jika pernyataan ini kita ubah menjadi: “Mengerudungi hati tak kalah penting dari mengerudungi penampilan”.<br /><br />Tentang pernyataan pertama, dikarenakan perbaikan akhlaq adalah proses berkesinambungan seumur hidup yang jelas bukan instan, dan dikarenakan tak ada yang dapat menjamin bagaimana dan seperti apa hari esok dalam kehidupan kita? Masih di atas bumi kah atau di dalam perutnya? Masih memijak kah atau dipijak? Maka menunda berkerudung dengan alasan memperbaiki akhlaq dulu adalah sesuatu yang tidak semestinya dilakukan oleh wanita muslimah mana pun.<br /><br />Adapun pernyataan kedua, memang demikianlah adanya, bacalah Al-Quran dan tadabburi maknanya, maka kita temukan bahwa hampir setiap kali Allah berfirman tentang wanita muslimah yang baik (beragama), isinya adalah tentang “Bagaimana seharusnya wanita muslimah itu berperilaku?” selebihnya adalah tentang “Bagaimana seharusnya wanita muslimah itu berpenampilan?”. Jika berkenan bacalah QS. An-Nur ayat 31, At-Tahrim ayat 5, 10, 11 dan 12, dan seterusnya.<br /><br />Pernyataan berikutnya adalah:<br />“Kerudung itu bukan inti dari Islam!” Ya, saya pribadi setuju, memang bukan inti dari Islam, tapi bagian penting dari Islam yang jika bagian itu tidak ada, maka terlalu sulit untuk dikatakan “Ini Islam” sama sulitnya untuk dikatakan “Ini bukan Islam”.<br />Dikatakan wanita muslimah sulit karena tidak pernah mau pakai kerudung, dikatakan bukan wanita muslimah juga sulit, karena shalat, zakat dan ibadah-ibadah lainnya tetap dikerjakan, juga akhlaqnya adalah akhlaq wanita muslimah.<br /><br />Kalau saya ibaratkan, hal ini seperti bangunan rumah yang tak nampak seperti rumah, namun lebih tampak seperti gudang; berjendela tanpa kaca, tanpa lantai ubin, dan tanpa atap dan seterusnya.<br /><br />Dikatakan rumah sulit, karena dari luar hampir tak dapat dibedakan dengan gudang. Dikatakan bukan rumah juga sulit, karena ternyata penghuninya lengkap, pasangan suami istri dan satu anak lelaki.<br />Jendela berkaca, pintu, atap, dan lantai ubin memang bukan bagian inti dari rumah, tapi tanpa adanya semua itu, sebuah bangunan akan kehilangan identitasnya sebagai rumah, konsekuensinya, orang-orang akan menyangka kalau bangunan tersebut adalah gudang tak berpenghuni.<br /><br />Kerudung atau jilbab adalah identitas seorang muslimah (wanita beragama Islam). Kerudung lah yang memberi isyarat kepada lelaki-lelaki muslim bahkan semua lelaki bahwa yang mengenakannya adalah wanita terhormat, sehingga sangat tidak pantas direndahkan dalam pandangan mereka, kata-kata mereka, maupun perbuatan mereka (para lelaki).<br /><br />Allah SWT berfirman:<br /><br />يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً<br /><br />“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzaab: 59)<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/kesimpulan" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">#Kesimpulan</a><br /><br />“Identitas seorang wanita muslimah itu adalah jilbab dan akhlaqnya, akhlaq tanpa jilbab kurang, sama kurangnya dengan jilbab tanpa akhlaq”.<br /><br />Sumber: dakwatuna.com<br />share from "KATA-KATA HIKMAH"</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-18449518283023315202024-02-17T20:16:00.000+07:002024-02-17T20:16:44.649+07:00Mendidik Anak Menjadi Mujahid Islam yang Tangguh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5MVfkEF_SfwyCtK21Lb386uXB3IkNJQg6x64Khywmfe4Cf7tGsG9YuiQfPMbq8BT-j3xr-m1SGmJjyqnm710Ze1iVI0-40HZxw4t2t4jbgKEXBBu6j_Wx7OoK4S-D5Ke-09zcBA2sAM4/s1600/320396_400994033282030_685718792_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5MVfkEF_SfwyCtK21Lb386uXB3IkNJQg6x64Khywmfe4Cf7tGsG9YuiQfPMbq8BT-j3xr-m1SGmJjyqnm710Ze1iVI0-40HZxw4t2t4jbgKEXBBu6j_Wx7OoK4S-D5Ke-09zcBA2sAM4/s1600/320396_400994033282030_685718792_n.jpg" /></a></div>
Bismillahir Rohmaanir Rohiim<br /> <br /> Mendidik Anak Menjadi Mujahid Islam yang Tangguh<br /> <br /><span> Ketika berita tentang tentara Salibis yang telah bersiap untuk meluluhlantakka</span><br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>n
Islam sampai kepadanya, Abu Qudamah Asy-Syami bergerak cepat menuju
mimbar masjid. Dalam pidato yang emosional dan bertenaga, Abu Qudamah
membakar semangat masyarakat muslim untuk mempertahankan tanah air
mereka, dengan jihad fi sabilillah. Tak lama setelah dia meninggalkan
masjid, menuruni lorong sempit dan gelap, tiba-tiba seorang wanita
menghentikan langkahnya dan berkata, “Assalamu’alaik</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>um wa rahmatullah!” Abu Qudamah berhenti, dan tidak menjawabnya.<br /> <br />
Wanita itu mengulangi lagi salamnya, seraya menambahkan, “Hal demikian
bukanlah tindakan yang seharusnya dilakukan orang shalih.” Lalu wanita
itu berjalan selangkah mendekati bayangan Abu Qudamah. “Aku mendengar
engkau di masjid memotivasi orang-orang beriman untuk pergi berjihad,
dan yang aku punya hanyalah ini,” tuturnya seraya menyeragkan dua buah
kuncir yang dipotong dari rambutnya. Wanita itu meneruskan, “Ini bisa
digunakan sebagai tali kendali kuda. Semoga Allah menetapkan diri
sebagai salah seorang yang pergi berjihad.<br /> <br /><span> Pada hari
berikutnya ketika penduduk perkampungan muslim telah bersiaga untuk
berkonfrontasi dengan laskar Kristen, tiba-tiba seorang anak kecil
berlari ke kerumunan dan berdiri di hadapan kuda yang ditunggangi Abu
Qudamah. “Demi Allah, aku memohon kepada engkau agar mengizinkanku untuk
bergabung ke dalam pasukan,” terang anak kecil itu. Tak ayal, beberapa
mujahid yang lebih tua menertawakan anak tersebut. “Nanti kuda akan
menginjak-injak</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span> engkau,” ejek yang lain.<br /> <br />
Akan tetapi Abu Qudamah menatap dalam-dalam kedua matanya, lalu bocah
kecil itu berkata lagi, “Demi Allah, izinkan aku untuk bergabung.” Abu
Qudamah menimpali, “Tapi dengan satu syarat, jika engkau terbunuh, maka
engkau akan membawaku ke surga bersama orang-orang yang engkau masukkan
ke dalam syafaat (syahid)mu.” Anak itu lantas tersenyum sembari berucap,
“Itu adalah janji.”<br /> <br /> …Dia menggapai tingkatan ketakwaan
maksimal, yang mana dia rela mengorbankan rambutnya, ketika hari ini
banyak wanita memperindah rambut mereka untuk meniru orang-orang kafir…<br /> <br /><span>
Tatkala dua pasukan bertemu dan tensi pertempuran semakin meninggi,
anak kecil yang dibonceng di belakang Abu Qudamah itu meminta, “Demi
Allah aku meminta kepadamu untuk memberiku tiga anak panah!” Abu Qudamah
menjawab, “Engkau akan menyia-nyiakann</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>ya.” Anak itu mengulangi lagi, “Demi Allah, aku meminta kepadamu untuk memberiku anak panah.”<br /> <br />
Lalu Abu Qudamah pun memberinya tiga anak panah, lantas anak itu mulai
membidik. “Bismillah,” ucapnya. Kemudian anak panah pertama itu melesat
dan membunuh seorang tentara Romawi. “Bismillah,” ucapnya kedua kali.
Lalu anak panah kedua melesat dan menewaskan seorang tentara Romawi
lagi. “Bismillah,” ucapnya lagi. Kemudian anak panah terakhir itu pun
menyungkurkan seorang tentara Romawi lainnya.<br /> <br /><span> Tak lama
setelah itu, sebuah anak panah melesat menembus dada anak kecil itu,
membuatnya jatuh terpelanting dari kuda. Sontak Abu Qudamah pun loncat
dari kudanya dan mendekati anak itu, lalu mengingatkannya</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>
sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, “Jangan melupakan janji!”
kemudian anak itu meraih sakunya, dan mengeluarkan sebuah kantong seraya
berujar, “Tolong kembalikan ini kepada ibuku.” “Siapa ibumu?” tanya Abu
Qudamah. Anak itu berkata dengan terengah-engah,</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span> “Wanita yang kemarin memberimu dua buah kuncirnya.”<br /> <br />
Demikian kisah teladan mujahid Islam yang dikisahkan Ibnul Jauzi dalam
Shifat Ash-Shafwah. Kisah wanita yang memotong kuncirnya tersebut
dikomentari Ibnul Jauzi sbb: “Wanita ini niatnya baik, namun caranya
keliru karena dia tidak tahu bahwa perbuatannya itu –yakni memotong
kuncirnya– terlarang, karenanya dalam hal ini kita hanya menyoroti
niatnya saja.” (Shifat Ash-Shafwah, 1/459)<br /> <br /> Renungkanlah wanita
tersebut; bagaimana dia menggapai tingkatan ketakwaan maksimal, yang
mana dia rela mengorbankan rambutnya, ketika hari ini banyak wanita
memperindah rambut mereka untuk meniru orang-orang kafir. Dan dia juga
pasrah mengorbankan anaknya, ketika dewasa ini para wanita justru
sanggup mati asalkan anak-anak mereka bersama mereka. Ya, wanita dalam
kisah di atas menghabiskan hidupnya dalam ketaatan kepada Allah, dan
ketika ujian itu datang, dia dengan mudahnya melewatinya. Bukan hanya
dirinya yang sanggup melewati ujian tersebut. Anak lelaki yang telah
didiknya pun bersinar dengan kemilau keimanan seperti ibunya.<br /> <br />
…Sejarah Islam diwarnai dengan banyak wanita beriman yang sukses
mencetak mujahid tangguh dan para pembela Islam. Mereka patut ditiru.
Mereka adalah teladan sempurna…<br /> <br /><span> Sejarah Islam diwarnai dengan banyak wanita beriman yang sukses mencetak pribadi-pribadi</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>
tangguh dan para pembela Islam. Mereka patut ditiru, karena mereka
adalah teladan sempurna. Kita mungkin pernah mendengar kisah tentang
seorang pemuda dengan seorang raja kafir. Yaitu ketika seluruh penduduk
desa berbondong-bond</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>ong
memeluk Islam dikarenakan syahidnya pemuda tersebut, maka raja
memerintahkan supaya di setiap jalan digali parit dan dinyalakan api.
Lalu setiap penduduk ditanya tentang agamanya, jika dia telap setia
kepada agama raja, maka dibiarkan. Akan tetapi jika dia tetap beragam
dengan agama si pemuda (percaya kepada Allah), maka akan dimasukkan ke
dalam parit api itu.<br /> <br /><span> Maka orang berjejal-jejal saling
dorong untuk masuk ke dalam parit api itu, disebabkan keyakinan mutlak
mereka terhadap akidah sang pemuda yang syahid. Sehingga tiba giliran
seorang wanita menggendong bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya
diangkat oleh pengikut-pengik</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>ut
raja untuk dimasukkan ke dalam parit api itu, wanita itu hampir
menuruti mereka untuk murtad, karena merasa kasihan kepada anaknya yang
masih bayi. Tiba-tiba bayi itu berkata dengan suara lantang,
“Bersabarlah wahai ibuku, karena engkau sedang mempertahankan yang
benar.” Akhirnya, wanita mukminah itu masuk ke dalam parit api bersama
bayi yang digendongnya.<br /> <br /> Mengenai hal ini, Allah berfirman, “Dan
mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena
orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Terpuji. Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha
Menyaksikan segala sesuatu.” (Al-Buruj 8-9).<br /> <br /> …Melalui pembinaan
Al-Khansa yang dikenal sebagai ibunda para syahid, keempat anak
lelakinya tampil menjadi pahlawan Islam yang terkenal. Ia mendorong
keempat anak lelakinya tentang kemuliaan gugur syahid di medan
Al-Qadisiyah…<br /> <br /><span> Dan salah satu sosok mukminah yang sudah
tak asing lagi adalah Al-Khansa yang dikenal sebagai ibunda para syahid.
Dia menikah dengan Rawahah bin Abdul Aziz As-Sulami. Dari pernikahan
itu dia mendapatkan empat orang anak lelaki. Dan melalui pembinaan dan
pendidikan tangan-tanganny</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>a, keempat anak lelakinya ini tampil menjadi pahlawan-pahlaw</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>an
Islam yang terkenal. Hal itu dikarenakan dorongannya terhadap keempat
anak lelakinya yang telah gugur syahid di medan Al-Qadisiyah.<br /> <br />
Sebelum peperangan dimulai, terjadilah perdebatan sengit di rumah
Al-Khansa. Di antara keempat putranya telah terjadi perebutan kesempatan
mengenai siapakah yang akan ikut berperang melawan tentara Persia, dan
siapakah yang harus tinggal di rumah bersama ibunda mereka. Keempatnya
saling tunjuk menunjuk kepada yang lainnya untuk tinggal di rumah.
Masing-masing ingin turut berjuang melawan musuh fi sabilillah.<br /> <br />
Rupanya, pertengkaran mereka itu telah terdengar oleh ibunda mereka,
Al-Khansa. Maka Al-Khansa mengumpulkan keempat anaknya dan berkata:<br /> <br />
“Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa
paksaan. Kalian telah berhijrah dengan kehendak sendiri. Demi Allah,
yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya kalian ini putra-putra dari
seorang lelaki dan dari seorang perempuan yang sama. Tidak pantas bagiku
untuk mengkhianati bapakmu, atau membuat malu pamanmu, atau mencoreng
arang di kening keluargamu.<br /> <br /> Jika kalian telah melihat
perang, singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah, majulah paling
depan niscaya kalian akan mendapatkan pahala di akhirat. Negeri
keabadian.<br /> <br /> Wahai anakku, sesungguhnya tiada Tuhan selain
Allah dan bahwa Muhammad itu Rasul Allah. Inilah kebenaran sejati, maka
untuk itu berperanglah dan demi itu pula bertempurlah sampai mati.<br /> <br /> Wahai anakku, carilah maut niscaya dianugrahi hidup.”<br /> <br />
Pemuda-pemuda itu pun keluar menuju medan perang. Mereka berjuang
mati-matian melawan musuh, sehingga banyak musuh yang terbunuh di tangan
mereka. Akhirnya nyawa mereka sendirilah yang tercabut dari tubuh-tubuh
mereka. Ketika ibunda mereka, Al-Khansa, mendengar kematian
anak-anaknya dan kesyahidan semuanya, sedikit pun dia tidak merasa sedih
dan kaget. Bahkan ia berkata, “Alhamdulillah yang telah memuliakanku
dengan syahidnya putra-putraku. Semoga Allah segera memanggilku dan
berkenan mempertemukan aku dengan putra-putraku dalam naungan Rahmat-Nya
yang kokoh di surgaNya yang luas.”<br /> <br /><span> …Ketika Al-Khansa,
mendengar kesyahidan semua anaknya, sedikitpun dia tidak merasa sedih
dan kaget. Bahkan ia berkata, “Alhamdulillah,</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span> Allah telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku…<br /> <br />
Inilah mengapa Al-Khansha dijuluki ibunda para syahid (ummu syuhada).
Namun bukan gelar sebagai Ummu Syuhada ini yang dia cari, melainkan
keridhaan dari Allah SWT. Diberi gelar ataupun tidak adalah sama
baginya, dia akan tetap memotivasi anaknya untuk tetap tegar di medan
perang, dan rela melepas mereka semua pergi menuju kampung abadi dengan
gelar sebagai syuhada.<br /> MENCETAK PARA MUJAHID TANGGUH<br /> <br />
Seandainya semua ibu dewasa ini memiliki orientasi hidup dan prinsip
sebagaimana para ibunda dalam kisah di atas, maka dunia Islam akan
melihat para pahlawan dan pejuang yang siap memperjuangkan Islam.<br /> <br />
Namun, pada zaman ini, peran ibu seolah tergantikan oleh para pembantu,
baby sitter, atau dititipkan di tempat penampungan anak (day care).
Betapa banyak ibu yang lebih fokus dan ambisius pada karier mereka
sehingga perhatian dan kasih sayang pada anak pun berkurang bahkan
hilang. Tidak jarang pula dijumpai banyak para ibu yang memiliki banyak
waktu bersama anak namun merasa bingung apa yang harus dilakukan untuk
mengasah potensi buah hatinya.<br /> <br /> Dua kondisi tersebut menunjukkan
minimnya pemahaman seorang ibu tentang perannya dan optimalisasi
perannya, yaitu berusaha melahirkan generasi mulia; generasi para
mujahid. Tentunya, menjadi ibu pencetak mujahid meniscayakan proses
pembelajaran, di antaranya adalah:<br /> <br /> 1.<br /> <br />
Bagaimana dia bisa memberikan pendidikan dan pengajaran terbaik pada
anak-anaknya, meliputi pemahaman akidah yang benar, syariat yang
komprehensif, dan akhlak terpuji.<br /> <br /> …pendidikan dan
pengajaran terbaik pada anak-anaknya, meliputi pemahaman aqidah yang
benar, syariat yang komprehensif, dan akhlak terpuji…<br /> 2.<br /> <br /> Bagaimana agar anak-anaknya selalu memberikan respon positif kepada ibu mereka.<br /> 3.<br /> <br /> Bagaimana menampilkan pesona sejati ibu shalihah dan anak-anak yang shaleh serta shalihah?<br /> 4.<br /> <br /> Bagaimana ibu dan anak-anaknya dicintai Allah dan Rasul-Nya<br /> 5.<br /> <br />
Bagaimana ibu menemukan rahasia metodologi dan epistemologi dalam
mencetak generasi mujahid, berdasarkan manhaj ahlussunnah wal jama’ah
dan paradigma tha`ifah manshurah (kelompok yang selamat).<br /> 6.<br /> <br />
Terakhir, bagaimana menghadirkan suasana ‘perjuangan setiap hari’
di rumah. Dalam artian, anak-anak harus diberi pemahaman bahwa antara
kebenaran dan kebatilan senantiasa bertarung, dan kebenaran harus bisa
melenyapkan kebatilan, dalam setiap ranah kehidupan.<br /> <br />
…Hadirkan suasana ‘perjuangan setiap hari’ di rumah. Anak-anak harus
diberi pemahaman bahwa antara kebenaran dan kebatilan senantiasa
bertarung. Dan kebenaran harus bisa melenyapkan kebatilan…<br /> <br /><span> Guna merealisasikan hal-hal di atas, syariat Islam kaffah (integral) memberikan peranti-peranti</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>
yang dibutuhkan oleh ibu untuk belajar menjadi pencetak generasi
mujahid. Pertama, ilmu Allah dengan Islam yang bersumber dari Al-Qur`an
dan As-Sunnah. Kedua, teladan yang baik bagi para manusia, khususnya
muslim dan muslimah dalam mendidik generasi mujahid, yakni Rasulullah,
para shahabat dan shahabiyah, tabi’in dan tabi’ut-tabi’in</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>,
serta para ulama Salafus-Shaleh lainnya. Sementara hal-hal teknisnya
bisa diketahui dan dipelajari dari berbagai majlis ilmu dan buku-buku
keislaman yang bermanhaj lurus.<br /> <br /> Demikianlah, semoga dalam waktu
dekat kita akan menyaksikan munculnya para mujahid dari para ibunda
seperti Al-Khansha dan lainnya. Sehingga mereka dapat tampil memberangus
kebatilan, kemaksiatan kemusyrikan, hal-hal bid’ah, atau meruntuhkan
hukum thaghut yang berkuasa. Aamiin!<br /> <br /> Penulis: Ganna pryadha<br /> <br /> Sumber: voa-islam.com<br /> <br /><span> (zafaran/</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>muslimahzone.com</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-74109413331763836952022-11-23T22:46:00.004+07:002022-11-23T22:46:52.337+07:00KONSEP SEDEKAH MENURUT ISLAM<p><img alt="Pengertian Sedekah, Hukum dan Keutamaan Sedekah" class="n3VNCb KAlRDb" data-noaft="1" src="https://api.wakool.id/images/thumb900/19Dahsyatnyasedekah2_1643266139.jpg" style="height: 370.096px; margin: 0px; width: 557px;" /> </p><p>Makna sedekah perintah sedekah Keutamaan sedekah macam-macam sedekah tuntunan Rasulullah dalam bersedekah<br /><br />A. Pengertian dan Makna sedekah<br />Sedekah asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. al-Raghib al-Asfahani mengatakan bahwa sedekah adalah harta yang dikeluarkan manusia untuk mendekatkan diri pada Allah<br /><br />Perintah sedekah Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat (amil) , para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS at-Taubah (9): 60<br /><br />Rasulullah saw bersabda sebagaimana di riwayatkan oleh Ibnu Hibban, “setiap muslim wajib bersedekah”,. Salah seorang sahabat bertanya, “bagaimana pendapatmu jika ia tidak memiliki sesuatu apa pun untuk disedekahkan?” Beliau menjawab, hendaklah ia bekerja sehingga hasilnya dapat ia manfaatkan untuk dirinya dan dapat ia sedekahkan”. Sahabat itu bertanya lagi, “bagaimana pendapatmu jika tidak mampu?” Beliau menjawab, “hendaklah ia menyuruh yang makruf atau baik”. Ia bertanya lagi, “bagaimana jika ia tidak melakukannya?” Beliau menjawab, “hendaklah ia menahan diri agar tidak berbuat jahat kepada orang lain, sesungguhnya itu juga termasuk sedekah” (HR. Ibnu Hibban)<br /><br /> Macam-macam sedekah<br />Sedekah dengan harta Sedekah dengan tenaga dan pikiran Sedekah dengan ilmu خيركم من تعلم القرأن وعلمه Paling baik adalah jika seorang muslim mempelajari al-Qur’an dan mengajarinya. (HR. Ibnu Majah)<br /><br />a. Dzikir dan shalat dhuha sabda Rasulullah saw, “Setiap pagi pada ruas tulang kalian terdapat sedekah. Setiap ucapan tasbih (subhanallah), adalah sedekah. Setiap ucapan tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah. Setiap ucapan tahlil (Laailaaha Illallah) adalah sedekah. Setiap ucapan takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah, mencegah perkara yang munkar adalah sedekah, dan dua rakaat yang dikerjakan seseorang dalam shalat dhuha telah mencakup semuanya” (HR. Muslim)<br /><br />b . Meringankan beban orang lain<br />sabda Rasulullah saw. “setiap persendian hendaknya bersedekah setiap hari mulai terbitnya matahari. Berlaku adil di antara dua orang adalah sedekah, membantu orang dengan memberikan tumpangan adalah sedekah, atau membantu mengangkat barang adalah sedekah.” (HR. Bukhari Muslim)<br /><br />c. Membuang kotoran atau duri dari jalan.<br />“engkau membersihkan duri dai jalan (supaya orang lain tidak celaka), itu adalah sedekah” (HR. Bukhari) <br /><br />d. Menangguhkan hutang. “Orang yang yang menangguhkan hutang orang yang tidak mampu maka baginya pahala sedekah setiap hari dua kali lipat dari jumlah harta yang dihutangkan” (HR. Ahmad) <br /><br />e. Banyak tersenyum “semua kebaikan adalah sedekah, di antara kebaikan itu adalah menemui saudaramu dengan wajah berseri (tersenyum).” (HR. Tirmidzi)<br /><br />f. Tidak berbuat jahat kepada orang lain<br />“Engkau mencegah kejahatanmu kepada orang lain, itu adalah sedekahmu terhadap dirimu.” (HR. Muslim) g. Berkata baik. “jagalah kamu dari api neraka walaupun hanya bersedekah dengan sebutir kurma. Kalau tidak punya berkatalah dengan baik, itu pun termasuk sedekah” (HR. Bukhari)<br /><br />h. Berjimak dengan istri<br />“setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan menyalurkan syahwat kepada istrinya adalah sedekah.” (HR. Bukhari) i. Menunjukkan jalan kepada orang lain yang tersesat<br /><br />Tuntunan Rasul dalam sedekah<br />Hal-hal yang berkaitan dengan sedekah, yaitu: Kepada siapa anda memberikan sedekah Dengan niat apa mengeluarkan sedekah Tujuan apa mengeluarkan sedekah Dengan cara yang bagaimana bersedekah Dengan jenis apa bersedekah Kapan dan dimana kita bersedekah.<br /><br />Ajaran Rasulullah dalam bersedekah, yaitu:<br />Niat yang tulus dan ikhlas. Membebaskan diri dari keraguan tentang jumlah. Merahasiakan Tidak menyakiti hati, perasaan dan pikiran yang diberi. Memberikan kepada yang tepat. Berikan sesuatu yang terbaik bukan karena berlebih atau sisa, bekas Kalau bisa berikan semua tentu dengan niat yang tulus dan ikhlas. Hanya berharap Ridho Allah semata<br /><br /> Keutamaan Sedekah Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[1][166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. QS al-Baqarah (2): 261) [1] pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.<br /><br />KENAPA BERSEDEKAH<br /><br />Keutamaan-keutamaan sedekah diantaranya:<br />Sedekah dapat menolak bencana atau bala Sedekah dapat menyembuhkan penyakit Sedekah dapat memanjangkan umur Sedekah dapat memperluas atau memperbanyak rezeki (Muhyidin, 2008: 50). Sedekah dapat mendatangkan berkah Sedekah dapat menebus dosa Sedekah dapat membuka pintu surga (Muhyidin, 2008: )</p>Abhi Aufa http://www.blogger.com/profile/06981070624677383926noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-87115430599274562020-08-16T21:40:00.001+07:002023-01-02T18:28:25.489+07:0012 Golongan yang di Doakan oleh Malaikat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ocLS-qtM2O_MfwlGubbtFDxbcpkb0HlgTPt8LfzgoYssd6ERjz6QyT4BWnQBcQxSPQdJdlvFY2d046ayA7KNQCst3xDX3Tt1Ohr52Egr9wtGLt9m-GlZiw8sGW45dyZ9VBAtPWrRJqE/s1600/409013_440802819301151_264414301_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ocLS-qtM2O_MfwlGubbtFDxbcpkb0HlgTPt8LfzgoYssd6ERjz6QyT4BWnQBcQxSPQdJdlvFY2d046ayA7KNQCst3xDX3Tt1Ohr52Egr9wtGLt9m-GlZiw8sGW45dyZ9VBAtPWrRJqE/s320/409013_440802819301151_264414301_n.jpg" width="320" /></a></div>
Bismillaahir Rohmaanir Rohiim...<br />
<br />
12 Golongan yang di Doakan oleh Malaikat<br />
<br />
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci....<br />
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan
bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat
berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan
suci". (HR Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)<br />
<br />
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.<br />
"Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat,
selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan
mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia' (HR Imam
Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469)<br />
<br />
3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.<br />
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang -
orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu
Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib)<br />
<br />
4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).<br />
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada
orang-orang yang menyambung shaf-shaf" (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu
Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari
Aisyah)<br />
<br />
5. Para malaikat mengucapkan 'aamin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.<br />
"Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh
dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa
ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni
dosanya yang masa lalu" (HR Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih
Bukhari 782)<br />
<br />
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.<br />
"Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu
diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan
shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya
Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al
Musnad no. 8106)<br />
<br />
7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.<br />
"Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (
yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari
hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap
tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan
malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke
langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal,
lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan
hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang
melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang
melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (HR Imam
Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no.9140)<br />
<br />
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.<br />
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan
orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya
ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa
untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata
'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan' (HR Imam Muslim
dari Ummud Darda', Shahih Muslim 2733)<br />
<br />
9. Orang-orang yang berinfak.<br />
"Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya
kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya
berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan
lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (HR
Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan
Shahih Muslim 1010)<br />
<br />
10. Orang yang sedang makan sahur.<br />
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada
orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur
untuk puasa "sunnah" (HR Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari
Abdullah bin Umar)<br />
<br />
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.<br />
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan
mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di
waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga
shubuh" (HR Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754)<br />
<br />
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.<br />
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku
atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni
langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan,
semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang
lain" (HR Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).<br />
<br />
Semoga kita termasuk dalam golongan tersebut. Aamiin <br />
(infoislamicblog. blogspot)<br />
<br /><iframe data-aa='776465' src='//ad.a-ads.com/776465?size=200x90' scrolling='no' style='width:200px; height:90px; border:0px; padding:0;overflow:hidden' allowtransparency='true'></iframe>Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-88216512616540591252020-03-28T11:11:00.002+07:002023-01-02T18:28:36.671+07:00Tangisan Hati Sambut Ramadhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsyvqvI-uiKWghDq0T8RzNzu4A5K8kZ4AFZz_3BOOjntkEWCrK0rMUr385fc0lrWl9yCKfMK6ejiBZJp-I4-a5pKU8_is57wt9NpnNf634k1OGaUjxW1AzRtU6z5NAblvp5ZNQvPBQV60/s1600/555800_401592746555492_2006009722_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsyvqvI-uiKWghDq0T8RzNzu4A5K8kZ4AFZz_3BOOjntkEWCrK0rMUr385fc0lrWl9yCKfMK6ejiBZJp-I4-a5pKU8_is57wt9NpnNf634k1OGaUjxW1AzRtU6z5NAblvp5ZNQvPBQV60/s1600/555800_401592746555492_2006009722_n.jpg" /></a></div>
Bismillahir Rohmaanir Rohiim<br /> <br /> Setiap jejak bumi ini adalah milik Alloh..<br /> <br /> setiap raga ini milik Alloh....<br /> setiap rasa ini juga atas KuasaNya...<br /> setiap kekuatan ini juga atas<br /> Kehendak-Nya...<br /> <br /><span> Bumi sama tanahnya,pakaia</span><div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>n sama benangnya,kulit</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span> sama arinya,makan sama caranya....<br /> <br /> namun rasa hati ini beda rasanya...<br /><span> Ramadhan diujung pandangan.tiada</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span> sejengkal kaki lagi melangkah...<br /> <br /> namun terasa beda dihati dan mata ketika jauh dari keluarga...<br /> <br /> Alunan adzan jadi tetesAn air mata,...<br /> sapaan salam jadi terpana...<br /> setiap rasa jadi kesengsaraan,<br /> <br /> tiada kesempurnaan rasa tanpa kebersamaan,<br /> <br /><span> teguhan doa semoga ramadhan ini jadi ramadhan yg penuh pahala bagiku,bagimu,b</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>agi sahabat semua..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-18529452348466703962020-03-28T11:11:00.001+07:002020-03-28T11:11:20.549+07:00Bismillahirrohmaanirrohiim sahabatku ... Jika kita mau "DI" maka kita harus mau "ME" !! misal: Jika kita mau "DI" dengarkan... maka kita harus mau "ME"ndengarkan... Jika kita mau "DI"perhatikan maka kita juga harus "ME"mperhatikan.... dan lain sebagainya antara "DI" dan "ME" harus sejalan.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWBaBjpBkYCKZmu36VOpbUwBDTI593LUfntWTm5rC4mHF85mCeDlW-pf1aSy2DLWn0jdAHG5n8jXZG0_20vgRsqwnGadekQjfINCXboKLmJNGk9VvCVaNu4flhXPfguMt1QgIOTxI3HPE/s1600/560877_398968600151240_97728895_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWBaBjpBkYCKZmu36VOpbUwBDTI593LUfntWTm5rC4mHF85mCeDlW-pf1aSy2DLWn0jdAHG5n8jXZG0_20vgRsqwnGadekQjfINCXboKLmJNGk9VvCVaNu4flhXPfguMt1QgIOTxI3HPE/s320/560877_398968600151240_97728895_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-72338915199446720312020-03-28T11:10:00.001+07:002023-01-02T18:28:47.312+07:00PUISI RINDU BUAT TEMAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLoblE6yIH1toclGyOL6QxchcnZjEvAl8lPS9x-xi0FqqZAAD5On_gB9bxpYUuxTOi69YvX77fwmm0Z70OldQFcg1ZrNUW_reO1PTI77dsHCn3047S92BET1CDeAT4jLqg5oKwr2Ics08/s1600/292311_394997633881670_1688358525_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLoblE6yIH1toclGyOL6QxchcnZjEvAl8lPS9x-xi0FqqZAAD5On_gB9bxpYUuxTOi69YvX77fwmm0Z70OldQFcg1ZrNUW_reO1PTI77dsHCn3047S92BET1CDeAT4jLqg5oKwr2Ics08/s1600/292311_394997633881670_1688358525_n.jpg" /></a></div>
PUISI RINDU BUAT TEMAN<br /> <br /> (Buat insan yang memahami)<br /> -Dihasilkan pada tahun 2000-<br /> <br /> Teman,<br /> Kala diriku terjerat di penjara cinta<br /> Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu<br /> Kala sepi berlabuh di dasar kalbu<br /> Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu<br /> Kala menanti kepastian sejuta persoalan<br /> Kau hadir membelai luka<br /> Bingkisan kata menari dihujung jemari<br /> Seakan mengerti bisikan hati.<br /> <br /> Teman,<br /> Hari berganti hari<br /> Masa berlalu memakan waktu<br /> Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu<br /> Menanti malam menjemput siang<br /> Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.<br /> <br /> Teman,<br /> Bunga yang dimiliki orang<br /> Ditaburi warna kekusaman<br /> Begitulah jua..<br /> Suramnya wajah keperempuananku<br /> Walau berseri disebalik topeng kedukaanJ<br /> iwa meruntun merayu ketenangan<br /> Bertamu disudut kehidupan<br /> Lipatan rahsia kau kailkan<br /> Lalu terapung tanpa jawapan<br /> Murni jiwamu yang menyentuh perasaan<br /> Keikhlasanmu yang merawat kesedihan<br /> Ingin menyemai nostalgia silam<br /> Agar ikatan membuihkan kemesraan.<br /> <br /> Teman,<br /> Tanpa kusedar dan tanpa kuduga<br /> Dirimu menanam pohonan cinta<br /> Sedang diriku sudah berpunya<br /> Walau diri diselimuti sengsara<br /> Kini..<br /> Susunan bicara berbaur cinta<br /> Mengungkap istilah sebenarnya<br /> Antara setia dan airmata.<br /> <br /> Teman,<br /> Sepi, resah dan duka<br /> Itulah rencah kekosongan hidupku<br /> Tatkala bicaramu sirna di mataku<br /> Senyum dan tawa<br /> Menguntum tanda gembira<br /> Tatkala rancak berbicara<br /> Justeru diriku..<br /> Menyingkap tirai bicara.<br /> <br /> Teman,<br /> Andainya puisi ini kau fahami<br /> Andainya jeritan hatiku kau selami<br /> Andainya impianku bisa kau penuhi<br /> Kau tidak berlari mengejar mimpi<br /> Menghitung hari menanti realiti.<br /> (Copyright)<span class="fcg"> </span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-76738534627431213752020-02-17T21:19:00.001+07:002020-02-17T21:19:49.194+07:00Engkau akan menyelamatkan pandangan laki-laki dari panah setan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpXJz9OW3F-3bkD-3KhB25ldYcEFIIzVK53oYcE3p14u8gLav8LPv-_mFuFxSyjfPiUgPc1UmVgSVZZQwMn3pklgCCsvnQHrsmbjwvskq2ukksBVOq0W3oNJtUowQVEtjR0mP3jJKl4rk/s1600/549351_492097817504984_1323549481_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpXJz9OW3F-3bkD-3KhB25ldYcEFIIzVK53oYcE3p14u8gLav8LPv-_mFuFxSyjfPiUgPc1UmVgSVZZQwMn3pklgCCsvnQHrsmbjwvskq2ukksBVOq0W3oNJtUowQVEtjR0mP3jJKl4rk/s320/549351_492097817504984_1323549481_n.jpg" width="193" /></a><br />
Engkau telah mengetahui, jika seorang laki-laki menjumpai wanita, maka
apa yang paling ingin dilihat laki-laki pertama kalinya. Iya,
wajahnyalah yang paling pertama ingin disaksikan. Karena wajah adalah
bagian pertama yang paling dinikmati oleh laki-laki . Jika shalat adalah
penentu baik-tidaknya keseluruhan amal seorang hamba, maka wajah wanita
itulah yang menentukan elok-tidaknya keseluruhan tubuhnya.<br />
<br />
Jika engkau pampang gambar pemandangan alam terindah didunia kepada
laki-laki, atau engkau perlihatkan lukisan terbaik, atau engkau berikan
ukiran yang teristimewa, kemudian engkau buka sedikit saja tirai gambar
para wanita. Manakah yang akan dipilih oleh laki-laki? Akan tetapi
dengan cadarmu, Engkau telah mematahkan panah tersebut sebelum busurnya
direntangkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
النَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومَةٌ فَمَنْ تَرَكَهَا
مِنْ خَوْفِ اللَّهِ أَثَابَهُ جَلَّ وَعَزَّ إِيمَانًا يَجِدُ حَلَاوَتَهُ
فِي قَلْبِهِ» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ<br />
<br />
“Pandangan adalah satu anak panah di antara anak panah-anak panah iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya<br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span>
karena takut kepada Allah, maka Allah Azza wa Jalla akan memberikan
keimanan dan ia merasakan manisnya di hatinya” [HR. Al-Hakim dalam
Al-Mustadrak no. 7875, dia berkata: sanad hadist shahih dan tidak
dikeluarkan oleh bukhari dan muslim, tahqiq Musthofa Abdul Qodir Atha]<br />
<br />
“Tapi wajah saya tidak cantik?”<br />
<br />
Subhanallah, Allah menciptakan manusia dalam kesempurnaan bentuk,
wanita adalah ujian bagi terberat laki-laki, melalui wanita setan
seolah-olah memiliki sebaik-baik make-up untuk menghiasinya. Seolah-olah
setan memasang kaca mata bagi laki-laki yang membuatnya cantik dan
indah menjadi-jadi. Tidak percaya? Anda pasti percaya karena Nabi kita
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
المَرْأَةُ عَوْرَةٌ إِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَ فَهَا الشَّيْطَانُ<br />
<br />
“Wanita itu adalah aurat. Bila ia keluar, setan akan menghiasinya
(untuk menggoda laki-laki).” [HR. At-Tirmidzi no. 1173, dishahihan oleh
Al-Albani mengatakan dalam Misykatul Mashabih no. 3109]<br />
<br />
Syaikh Abul ‘Ala’ Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata,<br />
<br />
( فإذا خرجت استشرفها الشيطان ) أي زينها في نظر الرجال وقيل أي نظر إليها
ليغويها ويغوى بها والأصل في الاستشراف رفع البصر للنظر إلى الشيء<br />
<br />
“Bila wanita keluar, setan akan menghiasinya (untuk menggoda
laki-laki), maknanya adalah setan menghiasinya di mata laki-laki. Juga
dikatakan [yang lebih enak diterjemahkan: “ada yang berpendapat],
maknanya, setan melihat wanita tersebut untuk menyesatkannya dan
menyesatkan (manusia) dengannya. Dan makna asal (الاستشراف) adalah
mengangkat pandangan untuk melihat sesuatu.” [Tuhfatul Ahwadzi 4/283,
Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, Beirut, Asy-Syamilah].<br />
Terbukti benar, sejelek-jelekny<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a wanita di muka bumi ini, pasti saja kita dengar berita bahwa ia sudah menikah dan ada yang meminangnya.<br />
<br />
“Saya kan mau kepala empat, ngapain pakai cadar, sudah terlambat”<br />
<br />
Ini bukan alasan untuk terlambat, tidak ada kata terlambat dalam kebaikan, kami jadi teringat pepatah arab kuno,<br />
<br />
لكل ساقطة لاقطة<br />
<br />
“Setiap barang yang terjatuh pasti ada saja yang memungutnya”<br />
<br />
Walaupun sudah kepala empat yang namanya wanita pasti ada saja yang
masih berhasrat. Apalagi dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi zaman
sekarang, seorang ibu-ibu dan tante-tante bisa disulap dan dipermak
menjadi gadis pingitan.<br />
<br />
Jangan mau masuk surga cuma emperannya saja atau tengah-tengahny<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a<br />
<br /><iframe data-aa="776465" src="//ad.a-ads.com/776465?size=200x90" scrolling="no" style="width:200px; height:90px; border:0px; padding:0; overflow:hidden" allowtransparency="true"></iframe>
Jika dalam ujian kelulusan engkau ingin mendapatkan nilai 10 sempurna,
maka mengapa untuk akhirat kampung kekal abadi hanya ingin mendapatkan
nilai 7 atau 8. Cadar adalah puncak kesempurnaan wanita. Sebagaimana
engkau berlomba-lomba mencari dunia karena keimanan engkau akan kejadian
beberapa hari lagi saat pengumuman nilai. Maka berlomba-lomba jugalah
karena keimanan engkau akan kejadian yang sudah pasti.Allah Ta’ala
berfirman,<br />
<br />
فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ<br />
<br />
“Maka berlomba-lombal<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ah (dalam membuat) kebaikan.” [Al-Baqarah: 148]</div>
<br />
<iframe data-aa='776465' src='//ad.a-ads.com/776465?size=200x90' scrolling='no' style='width:200px; height:90px; border:0px; padding:0;overflow:hidden' allowtransparency='true'></iframe>
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-34241090705682015522020-02-17T21:19:00.000+07:002020-02-17T21:19:00.960+07:0013 hal yang disukai suami<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-_3dgYc9v6_o7dnAmkD2HmOXe2NKz07aoT4MlHCeKFcUPTbaFKRNBDRKtxB_CMm6JIMaFJ6GnXKQAT5Se9cE5EBFXdZ59XKQt7L-XAdzwSUZswAOSivBsAaX3w4gPtU4cgBp3LaT_Yd0/s1600/1186784_648197255242870_867428464_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-_3dgYc9v6_o7dnAmkD2HmOXe2NKz07aoT4MlHCeKFcUPTbaFKRNBDRKtxB_CMm6JIMaFJ6GnXKQAT5Se9cE5EBFXdZ59XKQt7L-XAdzwSUZswAOSivBsAaX3w4gPtU4cgBp3LaT_Yd0/s1600/1186784_648197255242870_867428464_n.jpg" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; display: inline; float: none; font-family: "lucida grande" , "tahoma" , "verdana" , "arial" , sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Cinta adalah fitrah manusia. Cinta juga salah satu bentuk kesempurnaan penciptaan yang Allah berikan kepada manusia. Allah menghiasi hati manusia dengan perasaan cinta pada banyak hal. Salah satunya cinta seorang<span class="Apple-converted-space"> </span></span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: "lucida grande" , "tahoma" , "verdana" , "arial" , sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">lelaki kepada seorang wanita, demikian juga sebaliknya.</span><br />
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: "lucida grande" , "tahoma" , "verdana" , "arial" , sans-serif; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">Rasa cinta bisa menjadi anugerah jika diwujudkan sesuai dengan bingkai nilai-nilai ilahiyah. Namun, perasaan cinta dapat membawa manusia ke jurang kenistaan bila diumbar demi kesenangan semata dan dikendalikan oleh hawa nafsu semata.<br />Islam sebagai syariat yang sempurna, memberi rambu-rambu dalam penyaluran fitrah ini. Apalagi cinta yang kuat adalah salah satu energi yang bisa melanggengkan hubungan seorang pria dan wanita dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Karena itu, seorang pria shalih tidak asal dapat dalam memilih wanita untuk dijadikan pendamping hidupnya.<br />Ada banyak faktor yang bisa menjadi sebab munculnya rasa cinta seorang pria kepada wanita. Setidak-tidaknya seperti di bawah ini :<br /><br />1. Karena akidahnya yang Shahih<br />Keluarga adalah salah satu benteng akidah. Sebagai benteng akidah, keluarga harus benar-benar kokoh dan tidak bisa ditembus. Jika rapuh, maka rusaklah segala-galanya dan seluruh anggota keluarga tidak mungkin selamat dunia-akhirat. Dan faktor penting yang bisa membantu seorang lelaki menjaga kekokohan benteng rumah tangganya adalah istri shalihah yang berakidah shahih serta paham betul akan peran dan fungsinya sebagai madrasah bagi calon pemimpin umat generasi mendatang.<br />Allah menekankah hal ini dalam firman-Nya, “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (Al-Baqarah: 221)<br /><br />2. Karena paham terhadap agama dan mengamalkannya<br />Ada banyak hal yang membuat seorang lelaki mencintai wanita. Ada yang karena kecantikannya semata. Ada juga yang karena status sosialnya. Tidak sedikit lelaki menikahi wanita karena wanita itu kaya. Tapi, kata Rasulullah yang beruntung adalah lelaki yang mendapatkan wanita yang faqih dalam urusan agamanya. Itulah wanita dambaan bagi lelaki yang shalih.<br />Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Wanita dinikahi karena empat perkara : karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, ambillah wanita yang memiliki agama (wanita shalihah), maka kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim)<br />Rasulullah saw. juga menegaskan, “Dunia adalah perhiasan, dan perhiasan dunia yang paling baik adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim, Ibnu Majah, dan Nasa’i).<br />Jadi, hanya lelaki yang tidak berakallah yang tidak mencintai wanita shalihah.<br /><br />3. Dari keturunan yang baik<br />Rasulullah saw. mewanti-wanti kaum lelaki yang shalih untuk tidak asal menikahi wanita. “Jauhilah rumput hijau sampah!”, Mereka bertanya, “Apakah rumput hijau sampah itu, ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Wanita yang baik tetapi tinggal di tempat yang buruk.” (HR. Daruquthni, Askari, dan Ibnu ‘Adi)<br />Karena itu Rasulullah saw. memberi tuntunan kepada kaum lelaki yang beriman untuk selektif dalam mencari istri. Bukan saja harus mencari wanita yang tinggal di tempat yang baik, tapi juga yang punya paman dan saudara-saudara yang baik kualitasnya. “Pilihlah yang terbaik untuk nutfah-nutfah kalian, dan nikahilah orang-orang yang sepadan (wanita-wanita) dan nikahilah (wanita-wanitamu) kepada mereka (laki-laki yang sepadan),” kata Rasulullah. (HR. Ibnu Majah, Daruquthni, Hakim, dan Baihaqi).<br />“Carilah tempat-tempat yang cukup baik untuk benih kamu, karena seorang lelaki itu mungkin menyerupai paman-pamannya,” begitu perintah Rasulullah saw. lagi. “Nikahilah di dalam “kamar” yang shalih, karena perangai orang tua (keturunan) itu menurun kepada anak.” (HR. Ibnu ‘Adi)<br />Karena itu, Utsman bin Abi Al-’Ash Ats-Tsaqafi menasihati anak-anaknya agar memilih benih yang baik dan menghindari keturunan yang jelek. “Wahai anakku, orang menikah itu laksana orang menanam. Karena itu hendaklah seseorang melihat dulu tempat penanamannya. Keturunan yang jelek itu jarang sekali melahirkan (anak), maka pilihlah yang baik meskipun agak lama.”<br /><br />4. Masih gadis<br />Siapapun tahu, gadis yang belum pernah dinikahi masih punya sifat-sifat alami seorang wanita. Penuh rasa malu, manis dalam berbahasa dan bertutur kata, manja, takut berbuat khianat, dan tidak pernah ada ikatan perasaan dalam hatinya. Cinta dari seorang gadis lebih murni karena tidak pernah dibagi dengan orang lain, kecuali suaminya.<br />Karena itu, Rasulullah saw. menganjurkan menikah dengan gadis. “Hendaklah kalian menikah dengan gadis, karena mereka lebih manis tutur katanya, lebih mudah mempunyai keturunan, lebih sedikit kamarnya dan lebih mudah menerima yang sedikit,” begitu sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi.<br />Tentang hal ini A’isyah pernah menanyakan langsung kepada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika engkau turun di sebuah lembah lalu pada lembah itu ada pohon yang belum pernah digembalai, dan ada pula pohon yang sudah pernah digembalai; di manakah engkau akan menggembalakan untamu?” Nabi menjawab, “Pada yang belum pernah digembalai.” Lalu A’isyah berkata, “Itulah aku.”<br />Menikahi gadis perawan akan melahirkan cinta yang kuat dan mengukuhkan pertahanan dan kesucian. Namun, dalam kondisi tertentu menikahi janda kadang lebih baik daripada menikahi seorang gadis. Ini terjadi pada kasus seorang sahabat bernama Jabir.<br />Rasulullah saw. sepulang dari Perang Dzat al-Riqa bertanya Jabir, “Ya Jabir, apakah engkau sudah menikah?” Jabir menjawab, “Sudah, ya Rasulullah.” Beliau bertanya, “Janda atau perawan?” Jabir menjawab, “Janda.” Beliau bersabda, “Kenapa tidak gadis yang engkau dapat saling mesra bersamanya?” Jabir menjawab, “Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku telah gugur di medan Uhud dan meninggalkan tujuh anak perempuan. Karena itu aku menikahi wanita yang dapat mengurus mereka.” Nabi bersabda, “Engkau benar, insya Allah.”<br /><br />5. Sehat jasmani dan penyayang<br />Sahabat Ma’qal bin Yasar berkata, “Seorang lelaki datang menghadap Nabi saw. seraya berkata, “Sesungguhnya aku mendapati seorang wanita yang baik dan cantik, namun ia tidak bisa melahirkan. Apa sebaiknya aku menikahinya?” Beliau menjawab, “Jangan.” Selanjutnya ia pun menghadap Nabi saw. untuk kedua kalinya, dan ternyata Nabi saw. tetap mencegahnya. Kemudian ia pun datang untuk ketiga kalinya, lalu Nabi saw. bersabda, “Nikahilah wanita yang banyak anak, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umat lain.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i).<br />Karena itu, Rasulullah saw menegaskan, “Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang. Karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya kalian dari umat lain.” (HR. Abu Daud dan An-Nasa’i)<br /><br />6. Berakhlak mulia<br />Abu Hasan Al-Mawardi dalam Kitab Nasihat Al-Muluk mengutip perkataan Umar bin Khattab tentang memilih istri baik merupakan hak anak atas ayahnya, “Hak seorang anak yang pertama-tama adalah mendapatkan seorang ibu yang sesuai dengan pilihannya, memilih wanita yang akan melahirkannya. Yaitu seorang wanita yang mempunyai kecantikan, mulia, beragama, menjaga kesuciannya, pandai mengatur urusan rumah tangga, berakhlak mulia, mempunyai mentalitas yang baik dan sempurna serta mematuhi suaminya dalam segala keadaan.”<br /><br />7. Lemah lembut<br />Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari A’isyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Wahai A’isyah, bersikap lemah lembutlah, karena sesungguhnya Allah itu jika menghendaki kebaikan kepada sebuah keluarga, maka Allah menunjukkan mereka kepada sifat lemah lembut ini.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Jika Allah menghendaki suatu kebaikan pada sebuah keluarga, maka Allah memasukkan sifat lemah lembut ke dalam diri mereka.”<br /><br />8. Menyejukkan pandangan<br />Rasulullah saw. bersabda, “Tidakkah mau aku kabarkan kepada kalian tentang sesuatu yang paling baik dari seorang wanita? (Yaitu) wanita shalihah adalah wanita yang jika dilihat oleh suaminya menyenangkan, jika diperintah ia mentaatinya, dan jika suaminya meninggalkannya ia menjaga diri dan harta suaminya.” (HR. Abu Daud dan An-Nasa’i)<br />“Sesungguhnya sebaik-baik wanitamu adalah yang beranak, besar cintanya, pemegang rahasia, berjiwa tegar terhadap keluarganya, patuh terhadap suaminya, pesolek bagi suaminya, menjaga diri terhadap lelaki lain, taat kepada ucapan dan perintah suaminya dan bila berdua dengan suami dia pasrahkan dirinya kepada kehendak suaminya serta tidak berlaku seolah seperti lelaki terhadap suaminya,” begitu kata Rasulullah saw. lagi.<br />Maka tak heran jika Asma’ binti Kharijah mewasiatkan beberapa hal kepada putrinya yang hendak menikah. “Engkau akan keluar dari kehidupan yang di dalamnya tidak terdapat keturunan. Engkau akan pergi ke tempat tidur, di mana kami tidak mengenalinya dan teman yang belum tentu menyayangimu. Jadilah kamu seperti bumi bagi suamimu, maka ia laksana langit. Jadilah kamu seperti tanah yang datar baginya, maka ia akan menjadi penyangga bagimu. Jadilah kamu di hadapannya seperti budak perempuan, maka ia akan menjadi seorang hamba bagimu. Janganlah kamu menutupi diri darinya, akibatnya ia bisa melemparmu. Jangan pula kamu menjauhinya yang bisa mengakibatkan ia melupakanmu. Jika ia mendekat kepadamu, maka kamu harus lebih mengakrabinya. Jika ia menjauh, maka hendaklah kamu menjauh darinya. Janganlah kami menilainya kecuali dalam hal-hal yang baik saja. Dan janganlah kamu mendengarkannya kecuali kamu menyimak dengan baik dan jangan kamu melihatnya kecuali dengan pandangan yang menyejukan.”<br /><br />9. Realistis dalam menuntut hak dan melaksanakan kewajiban<br />Salah satu sifat terpuji seorang wanita yang patut dicintai seorang lelaki shalih adalah qana’ah. Bukan saja qana’ah atas segala ketentuan yang Allah tetapkan dalam Al-Qur’an, tetapi juga qana’ah dalam menerima pemberian suami. “Sebaik-baik istri adalah apabila diberi, dia bersyukur; dan bila tak diberi, dia bersabar. Engkau senang bisa memandangnya dan dia taat bila engkau menyuruhnya.” Karena itu tak heran jika acapkali melepas suaminya di depan pintu untuk pergi mencari rezeki, mereka berkata, “Jangan engkau mencari nafkah dari barang yang haram, karena kami masih sanggup menahan lapar, tapi kami tidak sanggup menahan panasnya api jahanam.”<br />Kata Rasulullah saw, “Istri yang paling berkah adalah yang paling sedikit biayanya.” (HR. Ahmad, Al-Hakim, dan Baihaqi dari A’isyah r.a.)<br /><iframe data-aa="776465" src="//ad.a-ads.com/776465?size=200x90" scrolling="no" style="width:200px; height:90px; border:0px; padding:0; overflow:hidden" allowtransparency="true"></iframe>Tapi, “Para wanita mempunyai hak sebagaimana mereka mempunyai kewajiban menurut kepantasan dan kewajaran,” begitu firman Allah swt. di surah Al-Baqarah ayat 228. Pelayanan yang diberikan seorang istri sebanding dengan jaminan dan nafkah yang diberikan suaminya. Ini perintah Allah kepada para suami, “Berilah tempat tinggal bagi perempuan-perempuan seperti yang kau tempati. Jangan kamu sakiti mereka dengan maksud menekan.” (QS. At-Thalaq : 6)<br /><br />10. Menolong suami dan mendorong keluarga untuk bertakwa<br />Istri yang shalihah adalah harta simpanan yang sesungguhnya yang bisa kita jadikan tabungan di dunia dan akhirat. Iman Tirmidzi meriwayatkan bahwa sahabat Tsauban mengatakan, “Ketika turun ayat ‘walladzina yaknizuna… (orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak menafkahkannya di jalan Allah), kami sedang bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan. Lalu, sebagian dari sahabat berkata, “Ayat ini turun mengenai emas dan perak. Andaikan kami tahu ada harta yang lebih baik, tentu akan kami ambil”. Rasulullah saw. kemudian bersabda, “Yang lebih utama lagi adalah lidah yang berdzikir, hati yang bersyukur, dan istri shalihah yang akan membantu seorang mukmin untuk memelihara keimanannya.”<br /><br />11. Mengerti kelebihan dan kekurangan suaminya<br />Nailah binti Al-Fafishah Al-Kalbiyah adalah seorang gadis muda yang dinikahkan keluarganya dengan Utsman bin Affan yang berusia sekitar 80 tahun. Ketika itu Utsman bertanya, “Apakah kamu senang dengan ketuaanku ini?”, “Saya adalah wanita yang menyukai lelaki dengan ketuaannya,” jawab Nailah. “Tapi ketuaanku ini terlalu renta.” Nailah menjawab, “Engkau telah habiskan masa mudamu bersama Rasulullah saw. dan itu lebih aku sukai dari segala-galanya.”<br /><br />12. Pandai bersyukur kepada suami<br />Rasulullah saw. bersabda, “Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada suaminya, sedang ia sangat membutuhkannya.” (QS. An-Nasa’i).<br /><br />13. Cerdas dan bijak dalam menyampaikan pendapat<br />Siapa yang tidak suka dengan wanita bijak seperti Ummu Salamah? Setelah Perjanjian Hudhaibiyah ditandatangani, Rasulullah saw. memerintahkan para sahabat untuk bertahallul, menyembelih kambing, dan bercukur, lalu menyiapkan onta untuk kembali pulang ke Madinah. Tetapi, para sabahat tidak merespon perintah itu karena kecewa dengan isi perjanjian yang sepertinya merugikan pihak kaum muslimin.<br />Rasulullah saw. menemui Ummu Salamah dan berkata, “Orang Islam telah rusak, wahai Ummu Salamah. Aku memerintahkan mereka, tetapi mereka tidak mau mengikuti.”<br />Dengan kecerdasan dalam menganalisis kejadian, Ummu Salamah mengungkapkan pendapatnya dengan fasih dan bijak, “Ya Rasulullah, di hadapan mereka Rasul merupakan contoh dan teladan yang baik. Keluarlah Rasul, temui mereka, sembelihlah kambing, dan bercukurlah. Aku tidak ragu bahwa mereka akan mengikuti Rasul dan meniru apa yang Rasul kerjakan.”<br />Subhanallah, Ummu Salamah benar. Rasulullah keluar, bercukur, menyembelih kambing, dan melepas baju ihram. Para sahabat meniru apa yang Rasulullah kerjakan. Inilah berkah dari wanita cerdas lagi bijak dalam menyampaikan pendapat. Wanita seperti inilah yang patut mendapat cinta dari seorang lelaki yang shalih.<br /><br />Demikian mudah-mudahan bermanfaat, Aamiin.</span></div>
<div style="text-align: right;">
<iframe allowtransparency="true" data-aa="776465" scrolling="no" src="//ad.a-ads.com/776465?size=200x90" style="border: 0px; height: 90px; overflow: hidden; padding: 0; width: 200px;"></iframe></div>
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-3019617235637850112019-04-19T20:35:00.000+07:002019-04-19T20:35:32.407+07:00~ BERJILBAB MENUTUP REJEKI DAN KARIRKU....bena rkah?~<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB5szakCNgCcI-UZQ6dNXyYq4nAMuoUkjVKxAK_OZB7_CpCyImEX4lGFiaFY1dnEYjQRpnN5zfWr5YR-tyvZr2MaUwTbnpxjjbPRK4qk9glOgSD2u4O4MpCoWncaj3pSHOQJo800EesYg/s1600/575936_386475744748953_923279695_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB5szakCNgCcI-UZQ6dNXyYq4nAMuoUkjVKxAK_OZB7_CpCyImEX4lGFiaFY1dnEYjQRpnN5zfWr5YR-tyvZr2MaUwTbnpxjjbPRK4qk9glOgSD2u4O4MpCoWncaj3pSHOQJo800EesYg/s1600/575936_386475744748953_923279695_n.jpg"></a></div>
Bismillaahir Rohmaanir Rohiim<br /> <span></span><br />
<div class="msg">
<br />
Banyak Lembaga pemerintahan yang sekarang ini mengijinkan pekerjanya
berpakaian jilbab( tapi mungkin tidak syariah). Ada pula yang melarang.<br /> <br /> <br /> Aku pun khawatir akan sulit mendapatkan pekerjaan dan sulit untuk berkarir.”<br /> Saudaraku, tidak pernahkah kau memperhatikan seekor burung?<br />
Dia terbang pada pagi harinya meninggalkan sangkarnya, kemudian tidak
lama kembali pada keluarganya dan membawakan mereka makanan.<br /> <br /> Lalu siapakah Dzat yang memberi burung-burung tersebut rizki dari langit?<br /> Aku yakin kau akan menjawab “Allah-lah Maha Pemberi Rizki”<br /> <br /> Apakah kau berpikir bahwa Allah memberi rizki pada burung-burung tersebut dan tidak memberi rizki kepadamu?<br /> <br /> Apakah kau berpikir bahwa Allah Ta’ala zalim?<br /> <br /> Apakah kau akan berpikir bahwa Allah memerintahkan sesuatu untukmu kemudian Dia menyulitkanmu?<br /> <br /><span> Bahwa Dia memerintahkanmu</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>untuk berjilbab lalu membiarkanmu hidup di dunia tanpa memperoleh rizki?<br /> <br /> Apa yang kau khawatirkan wahai saudaraku?<br /> <br /> Perhatikanlah kalam Allah berikut,<br /><span>
“Tidak ada satu makhluk melatapun di muka bumi kecuali Allah yang
menanggung rezekinya, dan Dia yang mengetahui tempat berdiamnya dan
tempat penyimpanannya.</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” [Huud : 6]<br /> <br /> Saudaraku, aku berdoa kepada Allah agar melembutkan hati-hati kita..<br /> <br /> Barangkali saat ini angan-anganmu terhadap dunia begitu tinggi..<br /> <br /> Kau bercita-cita begini.. berambisi itu.. ingin menjadi begini dan begitu..<br /> <br />
Kau ingin agar sukses di dunia kemudian melakukan sebab dan upaya agar
tercapai keinginanmu tersebut. Namun sudahkah kau berpikir dan
bercita-cita untuk kehidupanmu di akhirat nanti?<br /> <br /> Maka akan kau jawab, “Tentu saja ! Siapa-lah yang tidak ingin mencapai kesuksesan di akhirat?!”<br /> <br /> Lalu sejauh mana upayamu dalam menggapai kesuksesan dan kebahagiaan tersebut wahai saudaraku?<br /> <br /> Kau diam.<br /> <br /> Bahkan kau ingin mendapatkan surga dalam keadaan enggan untuk taat kepada Rabb-mu? Enggan untuk berjilbab?<br /> <br /><span> Kau berpikir untuk mengejar dunia, padahal sesungguhnya dunia akan berpaling darimu, membelakangimu serta mengkhianatimu.</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>Sebab
dunia pastilah akan musnah. Sedang akhirat, itulah negeri yang kekal
dan abadi. Maka bagaimana kau mengejar sesuatu yang akan musnah dan
membelakangi sesuatu yang kekal?<br /> <br /> Alangkah indah nasihat dari Hasan Al-Bashri yang mengatakan.<br />
“Permisalan antara dunia dan akhirat adalah seperti timur dan barat.
Semakin engkau dekat pada satu sisi, semakin jauh engkau pada sisi yang
lainnya.”<br /> <br /> Saudaraku yang semoga Allah memberkahimu..<br />
Sungguh, bukanlah aku menasihatimu untuk melupakan dan membelakangi
dunia. Sebaliknya aku menasihati diriku sendiri kemudian kau agar
bersemangat dalam memperoleh apa-apa yang bermanfaat bagi kita, baik di
dunia maupun di akhirat.<br /> <br /><span> “Bersemangatlah</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>memperoleh sesuatu yang bermanfaat begimu dan mintalah pertolongan kepada Allah. Serta jangan merasa lemah.” (HR. Muslim)<br /> <br /> Dan agar bersemangat dalam menatap masa depan.<br /> <br /><span> Disebabkan masa depan dunia memiliki ujung dan tidak kekal, maka akan sangat adil bagi kita untuk memilih memprioritaskan</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>masa depan yang lebih cemerlang, menjanjikan, serta abadi.<br /> <br /> Allah Al-Ghaniy, Yang Maha Kaya berfirman dalam kalam-Nya yang mulia,<br /><span>
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan ke luar. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. [Ath-Thalaq: 2-4]<br /> <br /> Tersenyumlah saudaraku sebab Allah Ta’ala telah berjanji padamu dalam keadaan kau mengetahui bahwa janji Allah adalah benar.<br /> <br /> Tersenyum lalu hiburlah lagi dirimu dengan hadits yang mulia berikut,<br /><span> “Barang siapa yang Akhirat menjadi harapannya, Allah akan menjadikan rasa cukup di dalam hatinya serta mempersatukanny</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>a,
dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan patuh dan hina. Tetapi
siapa yang dunia menjadi harapannya. Allah akan menjadikan kefakiran
berada di depan matanya serta mencerai-beraik</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>annya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sekedar apa yang telah ditetapkan baginya.” [HR. Tirmidzi]<br /> <br />
Saudaraku, aku berharap kau tidak lagi khawatir akan rizki dan duniamu.
Dan semoga hal ini tidak lagi menjadi alasanmu mengapa enggan
berjilbab. Allah saja-lah Yang Memberi taufiq.</div>
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-14902695364103714482019-03-20T08:57:00.001+07:002019-03-20T08:57:54.306+07:00KEWAJIBAN SEORANG WANITA MUSLIMAH BILA KELUAR RUMAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkjLdWs4TUSjSzvecP_ZxcSbiBeYkE_xnkDjPL5oNvXJRmD-F6cIORR58WWDkHJIYSlxfpwn6n6mIr-OxirAh_q6_nskTF5wjx6sdHXihiQszwZ6wHxrZo3dMD1PYgY79-2_hWFoi3Sno/s1600/8100_401266209921479_734213214_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkjLdWs4TUSjSzvecP_ZxcSbiBeYkE_xnkDjPL5oNvXJRmD-F6cIORR58WWDkHJIYSlxfpwn6n6mIr-OxirAh_q6_nskTF5wjx6sdHXihiQszwZ6wHxrZo3dMD1PYgY79-2_hWFoi3Sno/s1600/8100_401266209921479_734213214_n.jpg" /></a></div>
Bismillahir Rohmaanir Rohiim<br />
<br />
Tanya : Apa yang wajib dilakukan
oleh seorang wanita muslimah ketika hendak keluar dari rumahnya ke
pasar atau mesjid atau ketika mengunjungi kerabatnya ?<br />
<br />
Jawab : “Wajib atasnya untuk bertaqwa kepada Allah, menjauhi
wangi-wangian, komitmen menjaga hijabnya, meninggalkan pakaian-pakaian<br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span> yang ketat yang terkadang membentuk potongan-potong<wbr></wbr><span class="word_break"></span>an
tubuhnya. Dan hendaknya dia menutup dan menjaga dirinya, bersegera
menunaikan keperluannya dan kembali (ke rumahnya) secepatnya.<br />
<br />
Dia tidak menjadikan pasar-pasar sebagai tempat berkeliling dan
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, ,akan tetapi (yang wajib
adalah) dia keluar untuk keperluannya, menunaikannya dan kembali
secepatnya”</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-11175533527354579682019-02-28T19:53:00.000+07:002019-02-28T19:53:42.751+07:00 MEREKA MUNGKIN AHLI SYURGA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwao_54VAxFKS-FYkwOl5nPkQwVvuaG_V5u9BkHyCwq_M7_ED2NYtJB-kv8AFbOX6z6Que67pT2AFKxTW9u2E_YQAcfBrSYUymy5kK21o8SCGjJvVAEuvXShCw9r4pIDlwXM0iddLPsyA/s1600/387142_420088248039275_736215923_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwao_54VAxFKS-FYkwOl5nPkQwVvuaG_V5u9BkHyCwq_M7_ED2NYtJB-kv8AFbOX6z6Que67pT2AFKxTW9u2E_YQAcfBrSYUymy5kK21o8SCGjJvVAEuvXShCw9r4pIDlwXM0iddLPsyA/s1600/387142_420088248039275_736215923_n.jpg" /></a></div>
Bismillaahir Rohmaanir Rohiim<br /> <br /> MEREKA MUNGKIN AHLI SYURGA<br /> <br /><span> Pernahkah anda melihat kehebatan yang dimiliki oleh pekerja-pekerja</span><br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span> seperti mereka?<br /> <br />
1.Mereka bekerja mencari rezeki yang halal demi menampung kehidupan
ahli keluarga mereka. Ini adalah satu ibadah yang sangat mulia.<br /> <br />
2.Mereka bekerja keras menjaga kebersihan alam sekitar dan tanpanya
sukar untuk dibayangkan bagaimana kita berhadapan dengan permasalahan
sampah dan bau.<br /> <br /> 3.Mereka mampu merendahkan diri untuk bekerja
seperti ini untuk menghidupi keluarga dan memanfaatkan masyarakat
menghayati kebersihan yang merupakan sebahagian daripada Islam.<br /> <br /> Beberapa persoalan :<br /> -Pernahkah anda menyapa mereka ?<br /> -Pernahkah anda menggembirakan mereka?<br /> -Pernahkah anda memberi salam atau mengangkat tangan kepada mereka ?<br /> -Pernahkah anda menghadiahkan sesuatu bertepatan hari perayaan seumpama hari raya dsb kepada mereka ?<br /> -Adakah anda sentiasa memudahkan kerja-kerja mereka dengan menyediakan sampah untuk diuruskan dengan baik dan sebersih mungkin?<br /> <br /> Walau pun anda mungkin menganggap ini adalah ha kecil dan sepele tetapi hidup anda pasti sukar tanpa mereka…..<br /> <br />
Ada seorang di kalangan mereka yang sempat saya kenali dengan lebih
dekat. Dia bekerja sebagai buruh pemungut sampah di siang hari dan
kemudiannya malamnya bekerja sebagai kuli panggul di pasar lokal guna
menampung pendapatannya yang rendah. Beliau terpaksa menghidupi 6 orang
anaknya yang bersekolah dan yang sedang membesar. Namun beliau tidak
pernah kelihatan mengeluh dan kelihatan sentiasa menjaga sholatnya.<br /> <br />
Lebih mengagumkan lagi,beliau masih turut membayar zakat ,walau pun
pernah diberitahu bahawa hasil pendapatannya yang rendah menyebabkan
beliau dimasukkan di dalam kategori ‘tidak wajib’ untuk membayar zakat.<br /> <br />
Mereka mungkin dipandang rendah oleh orang ramai tetapi jangan lupa
bahawa kehebatan mereka memungkinkan mereka mendahului kita sebagai
calon ahli syurga…..!<span class="fcg"></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-55360070596181551862019-02-28T19:52:00.000+07:002019-02-28T19:52:49.956+07:00** PESAN IBU TERHADAP PUTRINYA YG MENIKAH **<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicWWk98CJs2es9NLDEAAp726l6NaCePCK3aC2QWScWQEhU6pVHzsmX3MPJtMUmGSupSr9ubW16x7c25hilwMb-QY8IsKqria4Om6hn4aO8ifUTnody_KBxOL5rzaVb-kYW1TQCtoPt8-w/s1600/3705_419709991410434_253468113_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicWWk98CJs2es9NLDEAAp726l6NaCePCK3aC2QWScWQEhU6pVHzsmX3MPJtMUmGSupSr9ubW16x7c25hilwMb-QY8IsKqria4Om6hn4aO8ifUTnody_KBxOL5rzaVb-kYW1TQCtoPt8-w/s1600/3705_419709991410434_253468113_n.jpg" /></a></div>
Bismillaahir Rohmaanir Rohiim<br /> <br /> ** PESAN IBU TERHADAP PUTRINYA YG MENIKAH **<br /> <br /> <br /> Dari Ibumu, untuk Engkau Wahai Muslimah yang akan Menikah, <br /> <br />
Wahai putriku, engkau adalah perempuan yang paling pandai memakai
wewangian. Oleh karena itu perliharalah dua perkataan : Nikahlah dan
pakailah wewangian dengan menggunakan air hingga wangimu seperti bau
yang ditimpa air hujan.<br /> <br /> Wahai anak perempuanku! Bahwasanya jika wasiat ditinggalkan karena suatu keistimewaan atau keturunan maka aku menjauh darimu. <br /> Akan tetapi wasiat merupakan pengingat bagi orang yang mulia dan bekal bagi orang yang berakal. <br /> <br />
Wahai anak perempuanku! Jika seorang perempuan merasa cukup terhadap
suami lantaran kekayaan kedua orang tuanya dan hajat kedua orang tua
kepadanya, maka aku adalah orang yang paling merasa cukup dari semua
itu. Akan tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki dan laki-laki
diciptakan untuk perempuan. <br /> <br /> Wahai anakku, inilah kenyataan
yang engkau hadapi dan inilah masa depanmu. Inilah keluargamu, di mana
engkau dan suamimu bekerja sama dalam mengarungi bahtera rumah tannga. <br /> Adapun bapakmu, itu dulu. <br /> <br />
Sesungguhnya aku tidak memintamu untuk melupakan bapakmu, ibumu dan
sanak saudaramu, karena mereka tidak akan melupakanmu selamanya wahai
buah hatiku. Bagaimana mungkin seorang ibu melupakan buah hatinya. Akan
tetapi aku memintamu untuk mencintai suamimu dan hidup bersamanya, dan
engkau bahagia dengan kehidupan bersamanya. <br /> <br /> Wahai putriku
yang belia, ketahuilah bahwasannya keagungan seorang suami yang paling
besar adalah kemuliaan yang engkau persembahkan untuknya, dan kedamaian
yang paling besar baginya adalah perlakuanmu yang paling baik.
Ketahuilah, bahwasanya engkau tidak merasakan hal tersebut, sehingga
engkau mempengaruhi keinginannya terhadap keinginanmu dan keridhaannya
terhadap keridhaanmu (baik terhadap hal yang engkau sukai atau yang
engkau benci). <br /> <br /> Jauhilah menampakkan kebahagiaan dihadapannya
jika ia sedang risau, atau menampakkan kesedihan tatkala ia sedang
gembira. Sungguh hiasilah hari-hari di rumahmu kelak dengan sifat
qana’ah dan mu’asyarah, melalui perhatian yang baik dan ta’at pada
perintah suamimu. Sesungguhnya pada qana’ah terdapat kebahagiaan qalbu,
dan pada ketaatan terdapat keridhaan Allah ta’ala. <br /> <br /><span> Buatlah janji di hadapannya dan beritrospeksila</span><br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span>h di hadapannya juga. Jangan sampai ia memandang jelek dirimu, dan jangan sampai ia mencium darimu kecuali wewangian.<br /> <br />
Wahai anakku, jangan kamu lupa dengan kebersihan badanmu, karena
kebersihan badanmu menambah kecintaan suamimu padamu. Kebersihan
rumahmu dapat melapangkan dadamu, memperbaiki hubunganmu, menyinari
wajahmu sehingga menjadikanmu selalu tampak cantik, dicintai, serta
dimuliakan di sisi suamimu. Selain itu disenangi keluargamu, kerabatmu,
para tamu, dan setiap orang yang melihat kebersihan badan dan rumah
akan merasakan ketentraman dan kesenangan jiwa” <br /> <br /> Wahai,
putriku yang sebentar lagi akan bersuami, perhatikanlah waktu makan
suamimu dan tenangkanlah ia tatkala tidur, karena panas kelaparan
sangat menjengkelkan dan gangguan tidur pun menjengkelkan. Jagalah
harta dan keluarganya. Dikarenakan kekuasaan dalam harta artinya
pengaturan keuangan yang bagus, dan kekuasaan dalam keluarga artinya
perlakuan yang baik. <br /> <br /><span> Jangan engkau sebarluaskan rahasianya, serta jangan engkau langgar peraturannya. Jika engkau menyebarluaskan</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>
rahasianya berarti engkau tidak menjaga kehormatannya. Jika engkau
melanggar perintahnya berarti engkau merobek dadanya. (Ahkamu An-Nisa
karangan Ibnu Al-Jauzi) <br /> <br /><span> Ingatlah selalu wahai putriku
manis, bahwasanya laki-laki memiliki kata-kata manis nan indah yang
lebih sedikit dari pada kamu, yang dapat membahagiakanny</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>a. Janganlah engkau membuatnya berperasaan bahwa pernikahan ini menyebabkanmu merasa jauh dari keluarga dan sanak kerabatmu. <br /> <br />
Sesungguhnya perasaan ini sama dengan yang ia rasakan, karena dia juga
meninggalkan rumah orang tuanya, dan keluarga karena dirimu. Tetapi
antara dia dan kamu ada kenyataan yang berbeda, perempuan selalu rindu
kepada keluarga dan tempat ia dilahirkan, berkembang, besar dan menimba
ilmu pengetahuan. <br /> <br /><span> Akan tetapi sebagai seorang isteri
ia harus kembali kepada kehidupan baru. Dia harus membangun hidupnya
bersama laki-laki yang menjadi suami dan perlindungannya</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>, serta bapak dari anak-anaknya. Inilah duniamu yang baru. Tempat di mana, engkau menjadi bagian tak terpisahkan darinya. <br /> <br /><span> Dan ketahuilah gadis ku yang cantik,Abdullah</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span> bin Ja’far bin Abu Thalib mewasiatkan anak perempuannya: <br /> <br />
Jauhilah olehmu perasaan cemburu, karena rasa cemburu adalah kunci
jatuhnya thalak. Juga jauhilah olehmu banyak mengeluh, karena keluh
kesah menimbulkan kemarahan, dan hendaklah kamu memakai celak mata
karena itu adalah perhiasan yang paling indah dan wewangian yang paling
harum”<br /> <br /> Dan ketahuilah pula, wahai putriku. Dengan ini, engkau
telah keluar dari sarang yang engkau tempati menuju hamparan yang tidak
engkau ketahui. Menuju seorang ikhwan yang engkau belum merasa rukun
dengannya. Oleh karena itu jadilah engkau sebagai bumi baginya, maka
dia akan menjadi langit untukmu. Jadilah engkau hamparan baginya,
niscaya ia akan menjadi tiang untukmu. <br /> <br /><span> Jadilah engkau
hamba sahaya baginya, maka niscaya ia akan menjadi hamba untukmu.
Janganlah engkau meremehkannya, karena niscaya dia akan membencimu dan
janganlah menjauh darinya karena dia akan melupakanmu. Jika dia
mendekat kepadamu maka dekatkanlah dirimu, dan jika dia menjauhimu maka
menjauhlah darinya. Jagalah hidungnya, pendengarannya,</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>
dan matanya. Janganlah ia mencium sesuatu darimu kecuali wewangian dan
janganlah ia melihatmu kecuali engkau dalam keadaan cantik. <br /> <br />
Ketahuilah wahai anakku. Ibu menulis bait ini dengan uraian air mata,
bercampur senyum bahagia. Sudah saatnya engkau menerima untuk menempuh
hidup baru. Kehidupan di mana ibu, bapak, atau salah seorang dari
saudara kandungmu tidak mempunyai tempat di dalamnya. Dalam kehidupan
tersebut engkau menjadi teman bagi suamimu, yang tidak menginginkan
seorang pun ikut campur dalam urusanmu. Jadilah istri untuknya wahai
anakku, dan jadilah ibu untuk anak-anaknya. Kemudian jadikanlah ia
merasakan bahwa engkau adalah segala-galanya dalam kehidupannya, dan
segala-galanya di dunia.<br /> <br /> <a href="http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fbukuharianku88.blogspot.com%2F&h=kAQFRLODo&s=1" target="_blank"><span>http://</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>bukuharianku88.b</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>logspot.com/</a><span class="fcg"> </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-48684085317979247092019-02-06T14:09:00.000+07:002019-02-06T14:09:42.978+07:00MEWASPADAI BAHAYA GHIBAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1eiKhN9G4op_Qspe7fkgdwoz9hB4IEz_ycSWUO_ultMhogfH_gek35AHVJJmwzg6mFYW_GNMBcZycxucIYdjSXJSKMxAzfLVFF8JD28SEKWRFq_eTCwZIlyp1fXiuGgjRvm23XYEzmpk/s1600/1379510_584908504890581_1905048878_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1eiKhN9G4op_Qspe7fkgdwoz9hB4IEz_ycSWUO_ultMhogfH_gek35AHVJJmwzg6mFYW_GNMBcZycxucIYdjSXJSKMxAzfLVFF8JD28SEKWRFq_eTCwZIlyp1fXiuGgjRvm23XYEzmpk/s320/1379510_584908504890581_1905048878_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Islam merupakan agama sempurna yang
Allah subhanahu wata’ala anugerahkan kepada umat Nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi wasallam. Kesempurnaan Islam ini menunjukkan bahwa
syariat yang dibawa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam itu adalah
rahmatal lil’alamin. Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala telah
mengkhabarkan di dalam firman-Nya (artinya): “Tidaklah Aku mengutusmu
melainkan sebagai rahmatal lil’alamin.” (Al Anbiya’: 107)<br />
Diantara
wujud kesempurnaan agama Islam sebagai rahmatal lil’alamin, adalah Islam
benar-benar agama yang dapat menjaga, memelihara dan menjunjung tinggi
kehormatan, harga diri, harkat dan martabat manusia secara adil dan
sempurna. Kehormatan dan harga diri merupakan perkara yang prinsipil
bagi setiap manusia.<br />
Setiap orang pasti berusaha untuk menjaga dan
mengangkat harkat dan martabatnya. Ia tidak rela untuk disingkap
aib-aibnya atau pun dibeberkan kejelekannya. Karena hal ini dapat
menjatuhkan dan merusak harkat dan martabatnya dihadapan orang lain.<br />
Rasulullah ? bersabda:<br />
<br />
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِم حَرَامٌ دَمُهُ وَ عِرْضُهُ وَ مَالُهُ<br />
<br />
“Setiap muslim terhadap muslim lainnya diharamakan darahnya, kehormatannya, dan juga hartanya.” (H.R Muslim no. 2564)<br />
Hadits diatas menjelaskan tentang eratnya hubungan persaudaraan dan
kasih sayang sesama muslim. Bahwa setiap muslim diharamkan menumpahkan
darah (membunuh) dan merampas harta saudaranya seiman. Demikian pula
setiap muslim diharamkan melakukan perbuatan yang dapat menjatuhkan,
meremehkan, atau pun merusak kehormatan saudaranya seiman. Karena tidak
ada seorang pun yang sempurna dan ma’shum (terjaga dari kesalahan)
kecuali para Nabi dan Rasul. Sebaliknya selain para Nabi dan Rasul
termasuk kita tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan.<br />
Suatu
fenomena yang lumrah terjadi dimasyarakat kita dan cenderung
disepelekan, padahal akibatnya cukup besar dan membahayakan, yaitu
ghibah (menggunjing). Karena dengan perbuatan ini akan tersingkap dan
tersebar aib seseorang, yang akan menjatuhkan dan merusak harkat dan
martabatnya.<br />
Tahukah anda apa itu ghibah? Sesungguhnya kata ini
tidak asing lagi bagi kita. Ghibah ini erat kaitannya dengan perbuatan
lisan, sehingga sering terjadi dan terkadang diluar kesadaran.<br />
Ghibah adalah menyebutkan, membuka, dan membongkar aib saudaranya dengan
maksud jelek. Al Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahihnya dari
shahabat Abu Hurairah ?, sesungguhnya Rasulullah ? bersabda: “Apakah
kalian mengetahui apa itu ghibah? Para shahabat berkata: “Allah dan
Rasul-Nya yang lebih tahu.” Kemudian beliau ? bersabda:<br />
<br />
ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ، إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ
اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ<br />
<br />
“Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia
membecinya, jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada
saudaramu sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika itu tidak
benar maka engkau telah membuat kedustaan atasnya.”<br />
Di dalam Al Qur’anul Karim Allah ? sangat mencela perbuatan ghibah, sebagaimana firman-Nya (artinya):<br />
“Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
sebagian kalian menggunjing (ghibah) kepada sebagian yang lainnya.
Apakah kalian suka salah seorang diantara kalian memakan daging
saudaramu yang sudah mati? Maka tentulah kalian membencinya. Dan
bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat
dan Maha Pengasih.” (Al Hujurat: 12)<br />
Al Imam Ibnu Katsir Asy
Syafi’i berkata dalam tafsirnya: “Sungguh telah disebutkan (dalam
beberapa hadits) tentang ghibah dalam konteks celaan yang menghinakan.
Oleh karena itu Allah ? menyerupakan orang yang berbuat ghibah seperti
orang yang memakan bangkai saudaranya. Sebagaimana firman Allah ? …
(pada ayat di atas). Tentunya itu perkara yang kalian benci dalam
tabi’at, demikian pula hal itu dibenci dalam syari’at. Sesungguhnya
ancamannya lebih dahsyat dari permisalan itu, karena ayat ini sebagai
peringatan agar menjauh/lari (dari perbuatan yang kotor ini -pent). ”
(Lihat Mishbahul Munir)<br />
Suatu hari Aisyah ? pernah berkata kepada
Rasulullah ? tentang Shafiyyah bahwa dia adalah wanita yang pendek. Maka
beliau ? bersabda: <br />
<br />
لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَو مُزِجَتْ بِمَاءِ البَحْرِ لَمَزَجَتْهُ<br />
<br />
“Sungguh engkau telah berkata dengan suatu kalimat yang kalau
seandainya dicampur dengan air laut niscaya akan merubah air laut itu.”
(H.R. Abu Dawud 4875 dan lainnya)<br />
Asy Syaikh Salim bin Ied Al Hilali
berkata: “Dapat merubah rasa dan aroma air laut, disebabkan betapa
busuk dan kotornya perbutan ghibah. Hal ini menunjukkan suatu peringatan
keras dari perbuatan tersebut.” (Lihat Bahjatun Nazhirin Syarah
Riyadhush Shalihin 3/25)<br />
Sekedar menggambarkan bentuk tubuh
seseorang saja sudah mendapat teguran keras dari Rasulullah ?, lalu
bagaimana dengan menyebutkan sesuatu yang lebih keji dari itu?<br />
Dari shahabat Anas bin Malik ?, bahwa Rasulullah ? bersabda:<br />
<br />
لَمَّا عُرِجَ بِي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ
يَخْمِشُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَصُدُوْرَهُمْ ، فَقُلْتُ مَنْ هؤُلاَءِ
يَاجِبْرِيْلُ؟ قَالَ : هؤُلاَءِ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ لُحُوْمَ
النَّاسِ وَيَقَعُوْنَ فِي أَعْرَاضِهِمْ <br />
<br />
“Ketika aku
mi’raj (naik di langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya dari
tembaga dalam keadaan mencakar wajah-wajah dan dada-dadanya. Lalu aku
bertanya: “Siapakah mereka itu wahai malaikat Jibril?” Malaikat Jibril
menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia
dan merusak kehormatannya.”<br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span> (H.R. Abu Dawud no. 4878 dan lainnya)<br />
Yang dimaksud dengan ‘memakan daging-daging manusia’ dalam hadits ini
adalah berbuat ghibah (menggunjing), sebagaimana permisalan pada surat
Al Hujurat ayat: 12.<br />
Dari shahabat Ibnu Umar ?, bahwa beliau ? bersabda:<br />
<br />
يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانَهِ وَلَمْ يَفْضِ الإِيْمَانُ إِلَى
قَلْبِهِ لاَ تُؤْذُوا المُسْلِمِيْنَ وَلاَ تُعَيِّرُوا وَلاَ تَتَّبِعُوا
عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ يَتَّبِعْ عَوْرَةَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ
تَتَّبَعَ اللهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبَعِ اللهُ يَفْضَحْهُ لَهُ وَلَو
في جَوْفِ رَحْلِهِ<br />
<br />
“Wahai sekalian orang yang beriman
dengan lisannya yang belum sampai ke dalam hatinya, janganlah kalian
mengganggu kaum muslimin, janganlah kalian menjelek-jelekk<wbr></wbr><span class="word_break"></span>annya,
janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang siapa yang mencari-cari
aib saudaranya sesama muslim niscaya Allah akan mencari aibnya. Barang
siapa yang Allah mencari aibnya niscaya Allah akan menyingkapnya
walaupun di dalam rumahnya.” (H.R. At Tirmidzi dan lainnya)<br />
Dari
shahabat Jabir bin Abdillah ?, beliau berkata: “Suatu ketika kami pernah
bersama Rasulullah ? mencium bau bangkai yang busuk. Lalu Rasulullah ?
berkata: ‘Apakah kalian tahu bau apa ini? (Ketahuilah) bau busuk ini
berasal dari orang-orang yang berbuat ghibah.” (H.R. Ahmad 3/351)<br />
Dari shahabat Sa’id bin Zaid ? sesungguhnya Rasulullah ? bersabda:<br />
<br />
?إِنَّ مِنْ أَرْبَى الرِّبَا الإِسْتِطَالةَ فِي عِرْضِ المُسْلِمِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَفِي رِوَايَة : مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ<br />
<br />
“Sesungguhnya termasuk riba yang paling besar (dalam riwayat lain:
termasuk dari sebesar besarnya dosa besar) adalah memperpanjang dalam
membeberkan aib saudaranya muslim tanpa alasan yang benar.” (H.R. Abu
Dawud no. 4866-4967)<br />
Dari ancaman yang terkandung dalam ayat dan
hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa perbuatan ghibah ini termasuk
perbuatan dosa besar, yang seharusnya setiap muslim untuk selalu
berusaha menghindar dan menjauh dari perbuatan tersebut.<br />
Asy Syaikh Al Qahthani dalam kitab Nuniyyah hal. 39 berkata:<br />
<br />
لاَتُشْغِلَنَّ بِعَيْبِ غَيْرِكَ غَافِلاً<br />
عَنْ عَيْبِ نَفْسِكَ إِنَّهُ عَيْبَانِ<br />
<br />
Janganlah kamu tersibukkan dengan aib orang lain, justru kamu lalai<br />
Dengan aib yang ada pada dirimu, sesungguhnya itu dua keaiban<br />
(Lihat Nashihati linnisaa’ hal. 32)<br />
Maksudnya, bila anda menyibukkan dengan aib orang lain maka hal itu
merupakan aib bagimu karena kamu telah terjatuh dalam kemaksiatan.
Sedangkan bila anda lalai dari mengoreksi aib pada dirimu sendiri itu
juga merupakan aib bagimu. Karena secara tidak langsung kamu merasa
sebagai orang yang sempurna. Padahal tidak ada manusia yang sempurna dan
ma’shum kecuali para Nabi dan Rasul.<br />
Konteks dalam hadits:<br />
<br />
ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ<br />
<br />
“Engkau menyebutkan sesuatu pada saudaramu yang dia membecinya.”<br />
Hadits di atas secara zhahir mengandung makna yang umum, yaitu mencakup
penyebutan aib dihadapan orang tersebut atau diluar sepengetahuanny<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a. Namun Al Hafizh Ibnu Hajar menguatkan bahwa ghibah ini khusus diluar sepengetahuanny<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a, sebagaimana asal kata ghibah (yaitu dari kata ghaib yang artinya tersembunyi-pen<wbr></wbr><span class="word_break"></span>t)
yang ditegaskan oleh ahli bahasa. Kemudia Al Hafizh berkata: “Tentunya
membeberkan aib di dahapannya itu merupakan perbuatan yang haram, tapi
hal itu termasuk perbuatan mencela dan menghina.” (Fathul Bari 10/470
dan Subulus Salam hadits no. 1583, lihat Nashihati linnisaa’ hal. 29)<br />
Demikian pula bagi siapa yang mendengar dan ridha dengan perbuatan
ghibah maka hal tersebut juga dilarang. Semestinya dia tidak ridha
melihat saudaranya dibeberkan aibnya.<br />
Dari shahabat Abu Dzar ?, bahwa Rasulullah ? bersabda:<br />
<br />
مَنْ رَدَّ عِرْضَ أَخِيْهِ رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ<br />
<br />
“Barang siapa yang mencegah terbukanya aib saudaranya niscaya Allah
akan mencegah wajahnya dari api neraka pada hari kiamat nanti.” (H.R. At
Tirmidzi no. 1931 dan lainnya)<br />
Demikian juga semestinya ia tidak
ridha melihat saudaranya terjatuh dalam kemaksiatan yaitu berbuat
ghibah. Semestinya ia menasehatinya, bukan justru ikut larut dalam
perbuatan tersebut. Kalau sekiranya ia tidak mampu menasehati atau
mencegahnya dengan cara yang baik, maka hendaknya ia pergi dan
menghindar darinya. Allah ? berfirman (artinya):<br />
“Dan orang-orang
yang beriman itu bila¬ mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka
berpaling darinya, dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan
bagimu amal-amalmu, semoga kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin
bergaul dengan orang-orang jahil.” (Al Qashash: 55)<br />
Dari shahabat Abu Sa’id Al Khudri ?, bahwa Rasulullah ? bersabda:<br />
<br />
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> بِيَدِهِ وَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ وَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذالكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ <br />
<br />
“Barang siapa yang melihat kemungkaran hendaknya dia mengingkarinya
dengan tangan. Bila ia tidak mampu maka cegahlah dengan lisannya. Bila
ia tidak mampu maka cegahlah dengan hatinya, yang demikian ini
selemah-lemahny<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a iman.” (Muttafaqun ‘alaihi)<br />
Namun bila ia ikut larut dalam perbuatan ghibah ini berarti ia pun
ridha terhadap kemaksiatan, tentunya hal ini pun dilarang dalam agama.<br />
Lalu bagaimana cara bertaubat dari perbuatan ghibah? Apakah wajib
baginya untuk memberi tahu kepada yang dighibahi? Sebagian para ulama’
berpendapat wajib baginya untuk memberi tahu kepadanya dan meminta ma’af
darinya. Pendapat ini ada sisi benarnya jika dikaitkan dengan hak
seorang manusia. Misalnya mengambil harta orang lain tanpa alasan yang
benar maka dia pun wajib mengembalikanny<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a.
Tetapi dari sisi lain, justru bila ia memberi tahu kepada yang
dighibahi dikhawatirkan akan terjadi mudharat yang lebih besar. Bisa
jadi orang yang dighibahi itu justru marah yang bisa meruncing pada
percekcokan dan bahkan perkelahian. Oleh karena itu sebagian para ulama
lainnya berpendapat tidak perlu ia memberi tahukan kepada yang dighibahi
tapi wajib baginya beristighfar (memohan ampunan) kepada Allah ? dan
menyebutkan kebaikan-kebaik<wbr></wbr><span class="word_break"></span>an
orang yang dighibahi itu di tempat-tempat yang pernah ia berbuat ghibah
kepadanya. Insyaallah pendapat terakhir lebih mendekati kebenaran.
(Lihat Nashiihatii linnisaa’: 31)<br />
Para pembaca, karena perbuatan
ghibah ini berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan
berbicara, maka hendaknya kita selalu memperhatikan apa yang kita
ucapkan. Apakah ini mengandung ghibah atau bukan, jangan sampai tak
terasa telah terjatuh dalam perbuatan ghibah. Bila kita bisa menjaga
tangan dan lisan dari mengganggu atau menyakiti orang lain, insyaallah
kita akan menjadi muslim sejati. Rasulullah ? bersabda:<br />
<br />
المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ<br />
<br />
“Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (H.R. Muslim)</div>
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-50233310044273317262019-01-30T22:34:00.001+07:002019-01-30T22:34:54.171+07:00DI ANTARA DO'A ~DO"A MUNAJAB<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj74PK54f_Lx7sXGeuqhZGjVP1CBJAQsBi2OU_Rhpuf_rBXqPr9gp2DdnepmhseZzrn4DWHMky1f6lyI_h8t4YAUbxButUUrqwFrO338MaZazNwENhjaOT7UI-M3IecCFdcJiKvff6zc8/s1600/1234282_584058301642268_791318637_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj74PK54f_Lx7sXGeuqhZGjVP1CBJAQsBi2OU_Rhpuf_rBXqPr9gp2DdnepmhseZzrn4DWHMky1f6lyI_h8t4YAUbxButUUrqwFrO338MaZazNwENhjaOT7UI-M3IecCFdcJiKvff6zc8/s320/1234282_584058301642268_791318637_n.jpg" width="320"></a></div>
<br />
(¯`*•.¸♥ ::السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ♥¸.•´¯)<br />
¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•<wbr></wbr><span class="word_break"></span>¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*<br />
(¯`*•.¸♥ DI ANTARA DO'A ~DO"A MUNAJAB (¯`*•.¸♥<br />
<br />
1. DO'A setelah Sholat TAHAJJUD.<br />
2. DO'A setelah Sholat DHUHA.<br />
3. DO'A menjelang BERBUKA PUASA.<br />
4. DO'A antara ADZAN dan IQOMAD.<br />
5. DO'A antara DUA KHUTBA JUM'AT.<br />
6. DO'A di penghujung hari JUM'AT (BA'DA ASHAR).<br />
7. DO'A dikala turun HUJAN.<br />
8. DO'A di kala mendengar KOKO AYAM (Diriwayatkan ayam adalah hewan yang dapat melihat MALAIKAT/WAKTU SUBUH).<br />
9. DO'A IMAM dan KHOLIFAH/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>PEMIMPIN yang ADIL.<br />
10.DO'A orang yang TERDZOLIMI.<br />
11. DO'A ORANG TUA kepada ANAKNYA.<br />
<br />
" ADA PUN ORANG YANG DI DO'AKAN OLEH PARA MALAIKAT."<br />
<br />
1. Orang yang selalu BERSHALAWAT.<br />
2. Orang yang berada di SHAF terdepan dalam SHALAT.<br />
3. Orang yang MERAPAT dan MELURUSKAN SHAF SHALAT.<br />
4. WANITA yang HAMIL.<br />
5. WANITA yang MERAWAT ANAKNYA.<br />
6. Orang yang MENDO'AKAN ORANG LAIN.<br />
7. Orang yang DUDUK MENUNGGU SHALAT,<br />
8. Orang yang TIDUR dalam keadaan SUCI.<br />
9. Orang yang membesuk ORANG SAKIT.<br />
<br />
Jangan pernah berhenti berdo'a karena dengan berdo'alah kita akan merasa dekat dengan ALLAH.. SubhanALLAH..<br />
<br />
Semoga kita bisa mengamalkannya<br />
<br />
Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu
senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH
SWT.<br />
===============<wbr></wbr><span class="word_break"></span>=====<br />
INSA ALLAH BERMANFAAT <br />
AMIN YA ROBBAL ALAMINN<br />
(¯`v´¯)♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥.(¯`v´¯<wbr></wbr><span class="word_break"></span>)<br />
`·.¸.·`(´'`v´'`<wbr></wbr><span class="word_break"></span>) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v<wbr></wbr><span class="word_break"></span>´'`)`·.¸.·`<br />
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir<br />
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥<wbr></wbr><span class="word_break"></span>♫♥♫<br />
Salam Cinta karena-NYA & Ukhuwah Fillah<br />
(¯`v´¯) ♥♥♥•♥•♥<br />
`·.¸.·´ ♥♥.........¸.·´<wbr></wbr><span class="word_break"></span>... ¸.·´¨) ¸.·*¨)♥<br />
ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>..••.¸¸¸.ƸӜƷ<br />
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-6429484308276756552019-01-30T22:34:00.000+07:002019-01-30T22:34:12.366+07:00** 4 Golongan Lelaki Yang Akan Ditarik Masuk Ke Neraka Oleh Wanita **<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT8XHBDr2XTM_UFT_oGuPzGKKJldcr4GS-ceHd5RQ4Z79BOwrn8GQWfWna2Gp0r7kv2lgbUTGOykjeZO2TBGfq6O3zGIAgvuL-rYXBHpdKJV3Oj2y8Hxtax9foxpobtr7pe39EMhZk-n4/s1600/1378260_585465894834842_1178186810_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT8XHBDr2XTM_UFT_oGuPzGKKJldcr4GS-ceHd5RQ4Z79BOwrn8GQWfWna2Gp0r7kv2lgbUTGOykjeZO2TBGfq6O3zGIAgvuL-rYXBHpdKJV3Oj2y8Hxtax9foxpobtr7pe39EMhZk-n4/s320/1378260_585465894834842_1178186810_n.jpg" width="320"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span dir="rtl">✿¸.• •..• • •..• •.¸✿✿¸.• •..• • •..• •.¸✿<br /> (¯`*•.¸♥ ::السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ♥¸.•´¯)<br /> ¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•<wbr></wbr><span class="word_break"></span>¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*<br /> ===============<wbr></wbr><span class="word_break"></span>========<br /> (¯`*•.¸♥ <br /> <br /> ** 4 Golongan Lelaki Yang Akan Ditarik Masuk Ke<br /> Neraka Oleh Wanita ** (¯`*•.¸♥<br /> <br /> <br /> 1. Ayahnya<br /> <br />
Jika seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak perempuannya
di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti
mengajarkan shalat, mengaji, dan sebagainya. Dia membiarkan anak
perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dangan hanya memberi
kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.<br /> <br />
Duhai lelaki yg bergelar Ayah, bagaimanakah keadaan anak perempuanmu
sekarang? Apakah kau mengajar shalat dan shaum (puasa) padanya? Menutup
aurat? Pengetahuan agama? Jika tidak terpenuhi, maka bersedialah untuk
menjadi bagian dari Neraka.<br /> <br /> 2. Suaminya<br /> <br /> Apabila
suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas.
Membiarkan istri berhias diri untuk lelaki yang bukan mahramnya.<br /> <br />
Jika suami mendiam istri yang seperti itu walaupun suami adalah orang
yang alim, suami adalah shalatnya yang tidak pernah bolong, suami adalah
yang shaumnya tidak pernah lalai. Maka dia akan turut ditarik oleh
isterinya bersama-sama ke dalam Neraka.<br /> <br /> Duhai lelaki yang
bergelar Suami, bagaimanakah keadaan istri tercinta sekarang? Dimanakah
dia? Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau jaga mengikuti ketetapan Islam,
maka terimalah keniscayaan yang kau akan sehidup semati bersamanya
hingga Neraka.<br /> <br /> 3. Saudara Lelakinya<br /> <br /> Apabila ayahnya
sudah tiada, tanggungjawab menjaga kehormatan wanita jatuh pada saudara
lelakinya (kakak, paman). Jika mereka hanya mementingkan keluarganya
saja dan adik atau keponakannya dibiarkan dari ajaran Islam, maka
tunggulah tarikan mereka di akhirat kelak.<br /> <br /> Duhai lelaki
yg mempunyai saudara perempuan, jangan hanya menjaga amalmu dan
melupakan amanah yang lain. Karena kau juga akan pertanggungjawa<wbr></wbr><span class="word_break"></span>bkan diakhirat kelak.<br /> <br /> 4. Anak Lelakinya<br /> <br />
Apabila seorang anak laki-laki tidak menasehati Ibunya perihal kelakuan
yang tidak dibenarkan dalam Islam. Bila ibu membuat kemungkaran,
mengumpat, memfitnah, mengunjing, maka anak itu akan ditanya dan
dimintai pertanggungjawa<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ban di akhirat kelak. Dan bersama menemani ibunya di Neraka.<br /> <br />
Duhai anak lelaki, sayangilah ibumu, nasihatilah dia jika bersalah atau
lalai. Karena ibu juga insan biasa, tak lepas dari melakukan dosa.
Selamatkanlah dia dari ancaman neraka, jika tidak, kau juga akan ditarik
menjadi teman di dalamnya.<br /> <br /> * * *<br /> <br /> Betapa hebatnya
tarikan wanita. Bukan saja di dunia, tapi juga di akhirat yang tak kalah
hebat tarikannya. Maka, kaum lelaki yang bergelar ayah, suami, saudara
atau anak harus memainkan peran mereka dengan baik.<br /> ===============<wbr></wbr><span class="word_break"></span>====</span><span class="fcg"></span>Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-80235345259714875632019-01-18T21:47:00.000+07:002019-01-18T21:47:31.017+07:00Suamiku kini tlah tiada dan penyesalanku yg terus ada……<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHXrZpx6F2hacUhwugAqmHWwQYndOcDMjOoyeVS9o0L_Q1DjJWfpphZLy8nYuis6p8N_PtYl81W4KR82C_A8k-s-rCSyzIMPw8u1FCopJNWAdqTeQAwRSiC4YMxuSYjhlmZKiw6gW8Yy8/s1600/602518_400073106707456_1901264830_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHXrZpx6F2hacUhwugAqmHWwQYndOcDMjOoyeVS9o0L_Q1DjJWfpphZLy8nYuis6p8N_PtYl81W4KR82C_A8k-s-rCSyzIMPw8u1FCopJNWAdqTeQAwRSiC4YMxuSYjhlmZKiw6gW8Yy8/s1600/602518_400073106707456_1901264830_n.jpg" /></a></div>
<br />
Ini adalah kisah nyata di kehidupanku<br />
Seorang suami yg kucintai yang kini telah tiada<br />
Begitu besar pengorbanan seorang suamiku pada keluargaku<br />
Begitu tulus kasih sayangnya untukku dan anakku<br />
Suamiku adalah seorang pekerja keras. Dia membangun segala yang ada
di keluarga ini dari nol besar hingga menjadi seperti saat ini. Sesuatu
yang kami rasa sudah lebih dari cukup.<br />
Aku merasa sangat
berdosa ketika teringat suamiku pulang bekerja dan aku menyambutnya
dengan amarah, tak kuberikan secangkir teh hangat melainkan kuberikan
segenggam luapan amarah.<br />
Selalu kukatakan pada dia bahwa dia tak peduli padaku, tak mengerti aku, dan selalu saja sibuk dengan pekerjaannya.<br />
Tapi kini aku tahu.<br />
Semua ucapanku selama ini salah. dan hanya menjadi penyesalanku karena dia telah tiada.<br />
Temannya mengatakan padaku sepeninggal kepergiannya.<br />
Bahwa dia selalu membanggakan aku dan anakku di depan rekan kerjanya.<br />
Dia berkata, “ setiap kali kami ajak dia makan siang, mas anwar
jarang sekali ikut kalau tidak penting sekali, alasannya slalu tak
jelas. Dan lain waktu aku sempat menanyakan kenapa dia jarang sekali mau
makan siang, dia menjawab, “aku belum melihat istriku makan siang dan
aku belum melihat anakku minum susu dengan riang. lalu bagaimana aku
bisa makan siang.” Saat itu tertegun, aku salut pada suamimu. Dia sosok
yang sangat sayang pada keluarganya. Suamimu bukan saja orang yang
sangat sayang pada keluarga, tapi suamimu adalah sosok pemimpin yang
hebat. Selalu mampu memberikan solusi-solusi jitu pada perusahaan.”<br />
Aku menahan air mataku karena aku tak ingin menangis di depan rekan
kerja suamiku. Aku sedih karena saat ini aku sudah kehilangan sosok yang
hebat.<br />
<br />
Teringat akan amarahku pada suamiku, aku selalu
mengatakan dia slalu menyibukkan diri pada pekerjaan, dia tak pernah
peduli pada anak kita. Namun itu semua salah. Sepeninggal suamiku. Aku
menemukan dokumen2 pekerjaannya. Dan aku tak kuasa menahan tangis
membaca di tiap lembar di sebuah buku catatan kecil di tumpukan dokumen
itu, yang salah satunya berbunyi, “ perusahaan kecil CV.Anwar Sejahtera
di bangun atas keringat yang tak pernah kurasa. Kuharap nanti bukan lagi
CV.Anwar Sejahtera, melainkan akan di teruskan oleh putra kesayanganku
dengan nama PT. Syahril Anwar Sejahtera. Maaf nak, ayah tidak bisa
memberikanmu sebuah kasih sayang berupa belaian. Tapi cukuplah ibumu
yang memberikan kelembutan kasih sayang secara langsung. Ayah ingin
lakukan seperti ibumu. Tapi kamu adalah laki-laki. Kamu harus kuat. Dan
kamu harus menjadi laki-laki hebat. Dan ayah rasa, kasih sayang yang
lebih tepat ayah berikan adalah kasih sayang berupa ilmu dan pelajaran.
Maaf ayah agak keras padamu nak. Tapi kamulah laki-laki. Sosok yang akan
menjadi pemimpin, sosok yang harus kuat menahan terpaan angin dari
manapun. Dan ayah yakin kamu dapat menjadi seperti itu.”<br />
Membaca
itu, benar2 baru kusadari. betapa suamiku menyayangi putraku. betapa
dia mempersiapkan masa depan putraku sedari dini. Betapa dia memikirkan
jalan untuk kebaikan anak kita.<br />
<br />
Setiap suamiku pulang kerja. Dia selalu mengatakan, “ ibu capai? istirahat dulu saja”<br />
Dengan kasar kukatakan, “ya jelas aku capai, semua pekerjaan rumah
aku kerjakan. Urus anak, urus cucian, masak, ayah tahunya ya pulang
datang bersih. titik.”<br />
Sungguh, bagaimana perasaan suamiku saat
itu. Tapi dia hanya diam saja. Sembari tersenyum dan pergi ke dapur
membuat teh atau kopi hangat sendiri. Padahal kusadari. Beban dia
sebagai kepala rumah tangga jauh lebih berat di banding aku.
Pekerjaannya jika salah pasti sering di maki-maki pelanggan. Tidak kenal
panas ataupun hujan dia jalani pekerjaannya dengan penuh ikhlas.<br />
<br />
Suamiku meninggalkanku setelah terkena serangan jantung di ruang
kerjanya. tepat setelah aku menelponnya dan memaki-makinya.<br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span>
Sungguh aku berdosa. Selama hidupnya tak pernah aku tahu bahwa dia
mengidap penyakit jantung. Hanya setelah sepeninggalnya aku tahu dari
pegawainya yang sering mengantarnya ke klinik spesialis jantung yang
murah di kota kami. Pegawai tersebut bercerita kepadaku bahwa sempat dia
menanyakan pada suamiku.<br />
“pak kenapa cari klinik yang termurah?
saya rasa bapak bisa berobat di tempat yg lebih mahal dan lebih
memiliki pelayanan yang baik dan standar pengobatan yang lebih baik
pula”<br />
Dan suamiku menjawab, “tak usahlah terlalu mahal. Aku
cukup saja aku ingin tahu seberapa lama aku dapat bertahan. Tidak lebih.
Dan aku tak mau memotong tabungan untuk hari depan anakku dan
keluargaku. Aku tak ingin gara-gara jantungku yang rusak ini mereka
menjadi kesusahan. Dan jangan sampai istriku tahu aku mengidap penyakit
jantung. Aku takut istriku menyayangiku karena iba. Aku ingin rasa
sayang yang tulus dan ikhlas.”<br />
Tuhan..Maafkan hamba Tuhan, hamba
tak mampu menjadi istri yang baik. Hamba tak sempat memberikan rasa
sayang yang pantas untuk suami hamba yang dengan tulus menyayangi
keluarga ini. Aku malu pada diriku. Hanya tangis dan penyesalan yang
kini ada.<br />
<br />
Saya menulis ini sebagai renungan kita bersama.
Agar kesalahan yang saya lakukan tidak di lakukan oleh wanita-wanita
yang lain. Karena penyesalan yang datang di akhir tak berguna apa-apa.
Hanyalah penyesalan dan tak merubah apa-apa.<br />
Banggalah pada suamimu yang senantiasa meneteskan keringatnya hingga lupa membasuhnya dan mengering tanpa dia sadari.<br />
Banggalah pada suamimu, karena ucapan itu adalah pemberian yang paling mudah dan paling indah jika suamimu mendengarnya.<br />
Sambut kepulangannya di rumah dengan senyum dan sapaan hangat.
Kecup keningnya agar dia merasakan ketenangan setelah menahan beban
berat di luar sana.<br />
Sambutlah dengan penuh rasa tulus ikhlas untuk menyayangi suamimu.<br />
Selagi dia kembali dalam keadaan dapat membuka mata lebar-lebar.<br />
Dan bukan kembali sembari memejamkan mata tuk selamanya.<br />
<br />
Teruntuk suamiku.<br />
Maafkan aku sayang.<br />
Terlambat sudah kata ini ku ucapkan.<br />
Aku janji pada diriku sendiri teruntukmu.<br />
Putramu ini akan kubesarkan seperti caramu.<br />
Putra kita ini akan menjadi sosok yang sepertimu.<br />
Aku bangga padamu,aku sayang padamu.<br />
<br />
Istrimu<br />
Rina<br />
<br />
Silahkan berbagi tulisan ini kepada saudara,teman,k<wbr></wbr><span class="word_break"></span>erabat anda. Saya berharap pengalaman yg saya miliki dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.<br />
<br />
Semoga kita mendapatkan ibroh dari catatan pendek teman kita ini<br />
<br />
Source : Notes Teman<br />
Shared By Catatan Catatan Islami Pages</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-43601213882688645732019-01-05T21:13:00.000+07:002019-01-05T21:13:08.258+07:00Melihat Laki-laki dari Balik Kerudung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiABxMefiJIzfwf1psfbLlXuPUCVfP1SH-fVHI2hMIrPEchMrrvCPB48rIsBiN9Ak6t5uFf1sCrALC5B2Fwtt-K8pYLepGQ_NLkqOb80cNc8oSZ3rzoO_rUHCCJRnmgu8Eltz6ygoTirDI/s1600/301519_501042266610539_26204521_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiABxMefiJIzfwf1psfbLlXuPUCVfP1SH-fVHI2hMIrPEchMrrvCPB48rIsBiN9Ak6t5uFf1sCrALC5B2Fwtt-K8pYLepGQ_NLkqOb80cNc8oSZ3rzoO_rUHCCJRnmgu8Eltz6ygoTirDI/s1600/301519_501042266610539_26204521_n.jpg"></a></div>
<br />
<br />
Tanya :<br />
<br />
Bolehkah seorang wanita (akhwat) melihat sekumpulan laki-laki dari balik kerudungnya? Mohon jawabannya, jazakumullah khairan.<br />
<br />
Akhwat di Kroya<br />
<br />
Jawab:<br />
<br />
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :<br />
<br />
“Katakanlah kepada kaum mukminin, hendaklah mereka menundukkan pandangan-panda<br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ngan
mereka dan menjaga kemaluan mereka, yang demikian itu lebih suci bagi
mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengabarkan terhadap apa yang mereka
perbuat” (An-Nur: 30)<br />
<br />
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :<br />
<br />
“…maka zinanya mata itu adalah dengan memandang…”. (HR. Bukhari 11/503 dan Muslim 4/2046)<br />
<br />
Ulama sepakat, sebagaimana dinukilkan Imam Nawawi dalam Syarah Muslim
bahwasanya memandang laki-laki dengan syahwat haram hukumnya.<br />
<br />
Sebagian ulama membolehkan untuk memandang laki-laki secara mutlak.
Mereka berdalil dengan kisah Aisyah rad. yang melihat orang-orang
Habasyah yang sedang bermain tombak (perang-peranga<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n) di masjid sampai ia bosan dan berlalu.<br />
<br />
Imam Nawawi menjawab dalil mereka ini bahwasanya peristiwa itu mungkin terjadi ketika Aisyah belum baligh.<br />
<br />
Namun Al Hafidz Ibnu Hajar membantahnya dengan mengatakan ucapan Aisyah
bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam menutupinya dengan selendang
beliau menunjukkan peristiwa ini terjadi setelah turunnya perintah
hijab. (Dan Aisyah dihijabi oleh beliau menunjukkan bahwa Aisyah telah
baligh).<br />
<br />
Imam Nawawi memberi kemungkinan yang lain, beliau
mengatakan: Dimungkinkan Aisyah hanya memandang kepada permainan tombak
mereka bukan memandang wajah-wajah dan tubuh-tubuh mereka. Dan bila
pandangan jatuh ke wajah dan tubuh mereka tanpa sengaja bisa segera
dipalingkan ke arah lain saat itu juga. (Lihat Fathul Bari 2/445).<br />
<br />
Dengan demikian, hendaklah seorang wanita memiliki rasa malu dan jangan
membiarkan pandangan matanya jatuh kepada sesuatu yang tidak
diperkenankan baginya, termasuk memandang laki-laki yang bukan
mahramnya.<br />
<br />
Wallahu ta‘ala a‘lam bishawwab.<br />
<br />
Demikian
jawaban ini dinukilkan dari kitab Nashihati Lin Nisa karya Ummu Abdillah
Al-Wadi‘iyyah hafidzahallah, putri Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi‘i.<br />
<br />
Dikutip dari <a href="http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.asysyariah.com%2F&h=UAQHECxKw&s=1" target="_blank">http://<wbr></wbr><span class="word_break"></span>www.asysyariah.c<wbr></wbr><span class="word_break"></span>om/</a>
Penulis : Dinukilkan dari kitab Nashihati Lin Nisa karya Ummu Abdillah
Al-Wadi‘iyyah hafid, Judul: Jilbab Yang Sesuai Dengan Syariat</div>
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-26258020875379538762018-12-17T23:13:00.000+07:002018-12-17T23:13:54.664+07:00Kenalilah Aku Apa Adanya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmBQF2y7iOrznz_3gSm9C6hJeNrlHadgyURwYltItHHrkTZdGj8V-x2_6BLOBIbrlTiKAF-48gqxaSUt9Z5UmO_uLAszBjFU30u_camoXSzLu4UhtmopLm2xbiLCe2IUDLe7Up12DS45U/s1600/560425_428757523839014_1341121139_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmBQF2y7iOrznz_3gSm9C6hJeNrlHadgyURwYltItHHrkTZdGj8V-x2_6BLOBIbrlTiKAF-48gqxaSUt9Z5UmO_uLAszBjFU30u_camoXSzLu4UhtmopLm2xbiLCe2IUDLe7Up12DS45U/s1600/560425_428757523839014_1341121139_n.jpg"></a></div>
<a href="https://m.facebook.com/profile.php?id=394470477267719&refid=13"><strong class="actor"></strong></a><br />Bismillaahir Rohmaanir Rohiim<br /> <br /><span> Apabila anda ingin bersahabat denganku,jangan</span><br />
<div class="msg">
<wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>lah karena kelebihanku....</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>.<br /> Karena mungkin dgn satu kelemahanku, anda mungkin akan menjauhiku....<br /> <br /><span> Andai anda ingin berteman denganku,jangan</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>lah karena kebaikanku...<br /><span> Karena mungkin dengan satu keburukanku,and</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>a akan membenciku...<br /> <br />
Andai anda ingin saya menjadi sahabat anda,janganlah karena
ilmuku,karena aku seorang yg fakir ilmu,karena apabila saya buntu,mgkn
anda akan memfitnahku...<br /> <br /> Andai andai ingin bersahabat denganku terimalah aku apa adanya,karena hanya seorang sahabat yg hanya manusia biasa.<br /> <br /> jika anda ingin berteman denganku janganlah karena hartaku,karena aku orang yg tak berharta.<br /> <br /> Janganlah mengharapkan aku sempurna karena aku sangat jauh dari sempurna utk mengikuti kehendak Alloh Swt yg sebenar benarnya.<br /> <br /> Aku bukanlah sumber ilmu.karena yg kudapat adalah dari seorang guru...<br /> <br /> Aku bukanlah sumber karena Alloh lah yg berkehendak dan penurun segala kebaikan dan keburukan ini.<br /> <br /> Yuk kita saling belajar.....<br /> <br /> By:aNd aasf.</div>
<div class="msg">
</div>
<a href="https://m.facebook.com/profile.php?id=394470477267719&refid=13"><strong class="actor">Telaga Rindhu</strong></a><div class="msg">
</div>
<div class="msg">
</div>
<div class="msg">
<span class="fcg"></span></div>
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-11309687222468682762018-12-12T14:58:00.000+07:002018-12-12T14:58:53.680+07:00" Tidak halal bagi seorang muslim memutuskan persahabatan dengan saudaranya lebih dari tiga malam ,mereka bertemu lalu seorang berpaling ,yang paling baik di antara keduanya adalah memulai mengucapkan salam [ Munttafaq alahi ]<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6W72Wd1pO0UPhGsolf25GO6QnVLIEceoTl8vJWhdLdyYr11TnEUlTSzoxA1kTY0-wIOgCEBTZbCvh3F2NqZ_KkcP8965tgGeFJ_MgTjoacUbYH8YtzmQ7UnJlK3sUws_QuZW6okVB7Dc/s1600/1964956_669973066384124_1291336597_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6W72Wd1pO0UPhGsolf25GO6QnVLIEceoTl8vJWhdLdyYr11TnEUlTSzoxA1kTY0-wIOgCEBTZbCvh3F2NqZ_KkcP8965tgGeFJ_MgTjoacUbYH8YtzmQ7UnJlK3sUws_QuZW6okVB7Dc/s1600/1964956_669973066384124_1291336597_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><br /></span></span>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_53500799424f95735175813">
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Assalamualikum warohmatuallahi wabarokhatuh </span></span><br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><br /></span></span>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Dari Abu Ayub r.a bahwa Rosulluallahu bersabada : </span></span><br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><br /></span></span>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">" Tidak halal bagi seorang muslim memutuskan persahabatan dengan
saudaranya lebih dari tiga malam ,mereka bertemu lalu seorang berpaling
,yang paling baik di antara keduanya adalah memulai mengucapkan salam [
Munttafaq alahi ]<span class="text_exposed_show"><br /> <br /> Sahabat <a data-hovercard="/ajax/hovercard/page.php?id=394470477267719&extragetparams=%7B%22directed_target_id%22%3A0%7D" href="https://www.facebook.com/telagarindhu?fref=photo">Telaga Rindhu</a>
yang terkasih tak ada gunanya kita tak bertegur sapa antara sesama umat
,kalau ada masalah selesaikanlah dengan cara yang baik .. karena betapa
sudah di jelaskan dalam Sabda Nabi di atas ,ambil yang baik buang yang
buruk mari bersama Mencapai kebaikkan di dunia untuk bekal di akhirat
...... Aamiin Ya Robbal'alamiin <br /> <br /> Salam senyum santun </span></span></span></div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">
</span></span><span class="fbPhotoTagList" id="fbPhotoSnowliftTagList"><span class="fcg"></span></span></div>
<iframe data-aa='776465' src='//ad.a-ads.com/776465?size=200x90' scrolling='no' style='width:200px; height:90px; border:0px; padding:0;overflow:hidden' allowtransparency='true'></iframe>Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-12770867671779052522018-12-12T14:54:00.000+07:002018-12-12T14:54:13.927+07:00ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCpCEPKSTtVOPUDmeYQAVJ6bfODZ9pX4KhXOB3sKp1jrc6m-tkdNYlvHUrMwn-hn1iCB180iPjbR_BCGxS8h8DSn7Aeg8Cql01XyAUBEO7AChi7rSq-UZNzj_QSb_g9pJAfQlih6Mj4oU/s1600/10015643_666739950040769_952205968_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCpCEPKSTtVOPUDmeYQAVJ6bfODZ9pX4KhXOB3sKp1jrc6m-tkdNYlvHUrMwn-hn1iCB180iPjbR_BCGxS8h8DSn7Aeg8Cql01XyAUBEO7AChi7rSq-UZNzj_QSb_g9pJAfQlih6Mj4oU/s1600/10015643_666739950040769_952205968_n.jpg" height="212" width="320"></a></div>
<br /><span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><br /><div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_535005763eb885928181072">
<br /> Hari ini ku mati,<br /> Perlahan...<br /> Tubuhku ditutup tanah.<span class="text_exposed_show"><br /> Perlahan...<br /> Semua pergi meninggalkanku...<br /> <br /> Masih terdengar jelas langkah² terakhir mereka,<br /> Aku sendirian,<br /> Di tempat gelap yang tak pernah terbayang,<br /> Sendiri,<br /> Menunggu pertanyaan malaikat...<br /> <br /> Belahan hati,<br /> Belahan jiwa pun pergi.<br /> Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain.<br /> Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka...<br /> <br /> Sanak keluarga menangis,<br /> Sangat pedih,<br /> Aku pun demikian,<br /> Tak kalah sedih...<br /> <br /> Tetapi aku tetap sendiri,<br /> Di sini, menunggu perhitungan.<br /> Menyesal sudah tak mungkin.<br /> Tobat tak lagi dianggap,<br /> Dan maaf pun tak bakal didengar,<br /> Aku benar-benar harus sendiri...<br /> <br /> Ya Allah...<br /> Jika Engkau beri aku 1 lagi kesempatan,<br /> Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milik-MU,<br /> Untuk aku perbaiki diriku,<br /> Aku ingin memohon maaf pada mereka...<br /> <br /> Yang selama ini telah merasakan dzalimku,<br /> Yang selama ini sengsara karena aku,<br /> Tersakiti karena aku...<br /> <br /> Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yang telah kukumpulkan,<br /> Yang bahkan kumakan,<br /> Ya Allah beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,<br /> Untuk berbakti kepada Ayah & Ibu tercinta...<br /> <br /> Teringat kata-kata kasar & keras yang menyakitkan hati mereka,<br /> Maafkan aku Ayah & Ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu,<br /> <br /> Beri juga ya Allah aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku,<br /> Menyenangkan saudara-saudaraku..<br /> Untuk sungguh-sungguh beramal soleh.<br /> <br /> Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu lebih lama lagi..<br /> Begitu menyesal diri ini.<br /> Kesenangan yang pernah kuraih dulu,<br /> Tak ada artinya sama sekali...<br /> <br /> Mengapa kusia-siakan waktu hidup yang hanya sekali itu...?<br /> Andai aku bisa putar ulang waktu itu...<br /> <br /> Aku dimakamkan hari ini,<br /> Dan ketika semua menjadi tak termaafkan,<br /> Dan ketika semua menjadi terlambat,<br /> Dan ketika aku harus sendiri...<br /> Untuk waktu yang tak terbayangkan sampai yaumul hisab & dikumpulkan di Padang Mashar..<br /> <br /> by: Annajwa</span></div>
</span></span><span class="fbPhotoTagList" id="fbPhotoSnowliftTagList"><span class="fcg"> </span></span><br /></div>
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-79173271836765049332018-10-13T11:17:00.000+07:002018-10-13T11:17:55.271+07:00AKU SUKA KAMU AKHY<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmdVl0XEA0WcEBkbr2wMDa7fEmP92ctFf1tQwLgiObsDOeIt4faq0aKXuJv4id5KDLvRlS2Vi4ea86djGk-IxQINKN8jn-EuewhYGUfyn4YgPPQGUQGyAZgyg1SV2dUdmp_NXIRlXptGM/s1600/1384349_599177750130323_944902805_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmdVl0XEA0WcEBkbr2wMDa7fEmP92ctFf1tQwLgiObsDOeIt4faq0aKXuJv4id5KDLvRlS2Vi4ea86djGk-IxQINKN8jn-EuewhYGUfyn4YgPPQGUQGyAZgyg1SV2dUdmp_NXIRlXptGM/s1600/1384349_599177750130323_944902805_n.jpg"></a></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Acchh ..... kenapasih islam melarang pacaran....???</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Begitu keluhan fulanah.....</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Buat fulanah ia melihat sisi positifnya yang bisa di ambil dari pacaran ,pacaran atau penjjajakan antara 2 insan lain jenis ,sebelum menika</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">h adalah sangat penting agar masing masing pihak dapat mengetahui karakter satu sama lainya dan biasanya untuk memahami karakter tersebut pasangan ada yang pacaran sampai bertahun tahun...<br /><br />Fulanah menambahkan ....jadi kita dengan berpacaran akan bnyak lebih belajar dan tahu ,tanpa pacaran ibarat membeli ayam dalam kurungan ....! uenggak deeecchhh ....<br /><br />Kemudian dia juga menambahkan apabila suka dan serius ya di teruskan ke jenjang perkahwinan kalau uenggak yah cukup sampai di sini ....bye bye....!! mudahkan....<br /><br />Hey ..... fulan tidakah kau melihat dampak buruk dari pacaran ini....?? Ketika masing masing memutuskan untuk berpisah apakah engkau yakin fulan apabila putus dari pacaran hati ini tidak sakit ,apakah bisa hatimu melupakan dari bekas pacaran itu....? tidakkah hati ini sakit dan pedih ikut butiran butiran air mata yang menetes...?<br />sulit di bayangkan karena ana pernah melihat di depan mata orang yang baru putus dari pacaran...<br /><br />Bila kita tanya semua muslimah seusia fulanah ( yang baru bernjak dewasa ) maka ia akan melihat pacaran ini dengan nilai positif ,jadi jangan merasa aneh jika kita mendapati mereka akan malu sama temen2nya karen tidak punya pacar...<br /><br />Duuuhh kasihan sekali....<br />Wahai ukhti .....mari kita telaah dengan lebih mendalam berdasrkan fakta yang ada,bila anda mau menengok ke surat kabar atau tetangga bhakan teman dan lingkungan sekitar kita siapa yang banyak jadi korban dari keganasan pacaran itu.....!!! Wanita kaan....?? Bila anda setuju dengan saya Alhamdulilah berarti hati anda terbuka ,coba lihat awalnya berpacaran hanya sekedar bertemu,canda tawa,ngbrol,katawa ketiwi lalu setelah itu ..... hemmm syetan akan berperan aktif dia akan meninggalkan keturunan adam ini setelah terjerumus dosa dan maksiat<br /><br />Sadarkah kita sebenarnya kaum hawalah ynag banyak di ekploitasi dari ajang pacaran ini,sungguh islam telah memuliakan dan menghormati wanita sesuai dengan hadist...<br />"" Jangan sekali kali seorang laki laki berdua"an dengan perempuan ,melainkan perempuan itu bersam muhrimnya ( Hr.Bukhori muslim dan Ahmad )<br /><br />Islam melarang laki" berdua"an tanpa ada orang ketiga karena islam tidak menginginkan terjadinya pelecehan sexsual terhadap wanita ,sehingga jadilah mereka wanita terhormat dan terjaga kesucianya ,untuk kaum laki "" pun islam melarang untuk menyentuh wanita yang bukan muuhrimnya coba simak hadist di bawah ini ...<br />" sungguh bila seorang di tusuk dengan besi panas itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang belum halal baginya (Hr.thabrani dalam mujamic kabir )<br /><br />Nah jelas bukan kenapa islam melarang kita pacaran....?<br />Bila memang seorang laki" ingin serius menjalin hubungan yang serius dengan wanita ,maka islam telah menyediakan sarananya yaitu menikah ...karena islam bukanlah agam yang kaku untuk saling berkenalan ( ta'aruf ) tentu saja harus ga berduaan lo harus ada pihak ke tiga ....Setelah itu silahkan bertanya tentang biografi calon pasangan anda apabila masih kurang jelas islam menganjurkan utuk sholat Istiqaroh agar di berikan kemudahan pilihan yang mantap dan yakin akan pilhan anda kuatkan azam ( tekad ) dan bismillah...<br />Menikah itu indah bukan...</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-44649876729777846112018-08-01T14:31:00.000+07:002018-08-01T14:31:59.535+07:00Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw pernah melihat sahabat memakai cincin emas, lalu beliau mencopot dan membuangnya, lalu berkata, "Seseorang di antara kalian telah memasang bara api neraka ditangannya." (Muslim)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWk6NWUALlJ5Oho1loT8dKDgH4wUo7Bk9DD8WtqJvcYqeEdPI52u2PE_iw3LWyOHoxfHi5JStMxhiRc-Lxx1CmZFWAdTRoVrVBq4l4-9114_OnOFJcX57HSStnm0RrkpXWBuHTS_GUEv0/s1600/548240_400055873375846_325652452_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWk6NWUALlJ5Oho1loT8dKDgH4wUo7Bk9DD8WtqJvcYqeEdPI52u2PE_iw3LWyOHoxfHi5JStMxhiRc-Lxx1CmZFWAdTRoVrVBq4l4-9114_OnOFJcX57HSStnm0RrkpXWBuHTS_GUEv0/s320/548240_400055873375846_325652452_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02075437685448000099noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7802492580737132426.post-65525873335252307752018-07-10T13:01:00.000+07:002018-07-10T13:01:19.818+07:00SHOLAT DHUHA <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"> <a data-hovercard="/ajax/hovercard/page.php?id=394470477267719&extragetparams=%7B%22directed_target_id%22%3A0%7D" href="https://www.facebook.com/telagarindhu?fref=photo">Telaga Rindhu</a></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowtransparency="true" data-aa="780615" scrolling="no" src="//acceptable.a-ads.com/780615" style="border: 0px; overflow: hidden; padding: 0;"></iframe>
</div>
<br />
Hadis pertama : Dari Abu Hurairah r.a berkata : Nabi Muhammad saw
menasihati aku untuk mengerjakan 3 perkara dan jangan ku tingalkan
sehingga aku mati iaitu:<span class="text_exposed_show"><br /> 1. Puasa 3 hari pd pertengahan bulan<br /> 2. Shalat Dhuha<br /> 3. Solat sunat Witir sebelum tidur<br /> <br />
Hadis kedua: Diriwayatkan oleh Tarmizi Nabi saw bersabda : Sesiapa
shaja yang bersolat sunat dhuha dengan rutin, maka Allah akan
mengampunkan dosa2nya walaupun sebanyak buih di lautan.<br /> <br /> Hadis
ketiga: Sabda Nabi saw : Solat sunat Dhuha itu akan mendatangkan rezeki
dan menolak kefakiran (kemiskinan) dan tidak ada yang akan memelihara
sunat dhuha itu melainkan orang2 yang bertaubat.<br /> <br /> Hadis keempat:
Diriwayatkan oleh Tabrani Rasullullah bersabda: Bahawasanya di syurga
ada pintu yang dinamakan “Dhuha” maka jika telah datang pada hari kiamat
, berserulah (malaikat) “manakah orang2 yang selalu bersolat dhuha ?
inilah pintu kamu silakan lah masuk ke dalamnya dgn rahmat Allah swt.<br /> <br /> Kesimpulannya banyak sangat fadilat dan kelebihan apabila kita mengamalkan solat sunat dhuha dalam hidup kita seharian.<br /> <br /> Solat sunat dhuha itu dilakukan dgn 2 rakaat mcm solat sunat yg lain. Waktu nya selepas waktu syuruk dari 7.30 hingga 11.00pg.<br /> <br /> Cara solat dhuha:<br /> 1.Pada rakaat pertama selepas fatihah baca surah Assham dan rakaat kedua selepas fatihah baca surah Addhuha.<br /> 2. Pada rakaat pertama selepas fatihah baca surah Addhuha dan rakaat kedua selepas fatihah baca surah al ikhlas<br />
3. Yang terbaik selepas fatihah rakaat pertama baca ayat kursi 10x dan
pada rakaat kedua selepas fatihah baca surah alikhlas 10x juga.<br /> ==========================<wbr></wbr><span class="word_break"></span>=========</span></div>
Abhi Aufahttp://www.blogger.com/profile/12570950277497892439noreply@blogger.com0