Astagfirulloh!! Demi Acara Pernikahan, Rahmat Alloh Ditukar dengan Kemusyrikan

Daftar Isi [Tutup]
    Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

    Astagfirulloh!!
    Demi Acara Pernikahan, Rahmat Alloh Ditukar dengan Kemusyrikan

    Kemungkaran dalam pernikahan adat jawa....
    Demi berlangsungnya pernikahan dan kesenangan duniawi, Orang jawa umumnya akan menyewa/menyuruh/meminta tolong seorang paranormal(atau sering di sebut orang pintar,dukun,pawang hujan atau wongtuo) untuk mengusir hujan. Padahal hujan adalah rahmat Alloh, sedangkan minta bantuan paranormal adalah perbuatan syirik yang dosanya tidak diampuni Alloh.

    Berbagai cara digunakan untuk menangkal hujan pada acara pernikahan yang di selenggarakan dan biasanya dua atau tiga hari baru si pawang hujan berhenti bekerja.
    Hujan adalah Rahmat, Jangan ditukar dengan Kemusyrikan Paranormal/Dukun

    Hujan adalah air dari langit yang diturunkan Alloh dengan penuh keberkahan: “Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (Qs Qaaf 9).

    Di antara keberkahan dan manfaat hujan adalah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sangat membutuhkannya untuk keberlangsungan hidup, sebagaimana Alloh Ta’ala: “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Qs Al-Anbiya’ 30).

    Rosullulloh Shollallohu 'Alaihi wa-Sallam semasa hidupnya adalah orang yang sangat senang dengan hujan, karena hujan adalah rahmat Alloh. Dalam hadits dari Anas RA, Rosululloh bahkan bertabarruk (mengambil berkah) dari air hujan:

    Kami bersama Rosullulloh Shollallohu 'Alaihi wa-Sallam pernah kehujanan. Lalu Rosullulloh Shollallohu 'Alaihi wa-Sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, ‘Ya Rosululloh, mengapa engkau melakukan demikian?’ Kemudian Rosullulloh Shollallohu 'Alaihi wa-Sallam bersabda, “Karena dia baru saja Alloh ciptakan” (HR Muslim).

    Keutamaan lainnya, saat hujan adalah waktu yang maqbul untuk memanjatkan doa, sebagaimana sabda Nabi Shollallohu 'Alaihi wa-Sallam: “Carilah do’a yang mustajab pada saat bertemunya dua pasukan, pada saat iqamah shalat, dan saat turun hujan" (HR Al-Hakim).

    Karena demikian banyaknya fadilah hujan, maka Rosullulloh Shollallohu 'Alaihi wa-Sallam menganjurkan doa mulia untuk menyambut rahmat hujan: “Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih” (HR Muslim). Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Alloh.”

    Menolak hujan dengan meminta bantuan paranormal adalah tindakan yang tidak hanya bertentangan dengan sunnah Rosul, tapi juga kemusyrikan yang tidak terampuni dosanya.

    Rosullulloh Shollallohu 'Alaihi wa-Sallam bersabda: “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun lalu dia membenarkan apa-apa yang dikatakan maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).

    "Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Alloh, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar" (An-Nisaa': 48).

    "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun." (Al-Maa-idah: 72).

    "Sesungguhnya Alloh tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Alloh, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya." (An-Nisaa': 116).

    “Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Alloh, maka (adalah) ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (Al-Hajj: 31). WAllohu a'lamu bish-showab.
    Tinggalkan Komentar