Cukupa Alloh Tempat Memohon Pertolongan

Daftar Isi [Tutup]
    (DIRIWAYATKAN DARI NABI SAW., BELIAU BERSABDA: SIAPA SAJA YANG BERPAGI HARI) yakni memasuki waktu pagi (DAN IA MENGELUHKAN) kepada orang-orang (AKAN KESULITAN HIDUPNYA, MAKA SEAKAN-AKAN IA MENGELUHKAN TUHANNYA).

    Mengeluh/mengadu itu tidak pantas kecuali hanya kepada Allah, karna mengadu/mengeluh termasuk do'a. Adapun mengadu/mengeluh kepada manusia, maka itu termasuk tanda-tanda tidak redha dengan pembagian Allah ta'ala kepadanya.

     Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, beliau berkata: ''Rasulullah saw bersabda: ''maukah kalian aku ajarkan beberapa kalimat yang telah diucapkan oleh Nabi Musa as ketika beliau mengarungi lautan bersama bani isroil?''Lalu kami berkata: ''tentu ya Rasulullah''Nabi bersabda: ''ucapkanlah oleh kalian, '' ALLAHUMMA LAKAL HAMDU WA ILAIKAL MUSYTAKAA WA ANTAL MUSTA'AN WA LAA HAULA WA LAA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADHIIM'' (ya Allah hanya bagi-Mu segala puji,dan hanya kepada-Mu keluhan diadukan,dan Engkaulah yang dimintai pertolongan, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang maha luhur lagi maha agung)
    Syekh Al-A'masy berkata: '' maka aku tidak pernah meninggalkan kalimat do'a itu semenjak aku mendengarnya dari saudara kandungku, yaitu Al-Asadiy Al-kufiy, dan beliau menerima dari Sayyidina Abdullah ra.'' Syekh Al-A'masy berkata: ''telah datang kepadaku aat (sebangsa malaikat) beliau berkata: ''wahai sulaiman tambahkan pada do'a tersebut dengan kalimat ini: WA NASTA'INUKA 'ALA FASAADI FIINA WA NAS'ALUKA SOLAAHA AMRINAA KULLIHI''(dan kami memohon pertolongan-Mu atas kerusakan yang ada pada kami, dan kami memohon kepada-Mu kebaikan urusan kami seluruhnya). (''SIAPA SAJA BERPAGI HARI) yakni memasuki pagi hari (MERASA SEDIH TERHADAP URUSAN DUNIA, MAKA SUNGGUH DIPAGI HARI IA TELAH MEMBENCI ALLAH)

    Maknanya, siapa saja yang bersusah hati atas urusan dunia, maka sungguh ia telah marah kepada Allah, karna berarti ia tidak Ridho dengan Qodho Allah dan ia tidak sabar atas cobaan-Nya, dan ia tidak percaya dengan takdir-Nya, karna sesungguhnya setiap sesuatu yang terjadi di dunia, adalah berdasarkan Qodho dan Qodar-Nya. (SIAPA SAJA YANG MERENDAHKAN DIRI TERHADAP ORANG KAYA KARNA KEKAYAANNYA, MAKA SUNGGUH TELAH HILANG 2/3 AGAMANYA'')

    Maksudnya, karna sesungguhnya syariat mengajarkan bahwa adanya pengagungan terhadap menusia itu adalah karna alasan amal sholehnya dan karna ilmunya, bukan pengagungan karna alasan hartanya.

    Syekh Abdul Qadir Al-Jailany ra, berkata: ''haruslah bagi setiap orang beriman melakukan 3 perkara dalam seluruh keadaanya, yaitu:
    1.terhadap perintah,ia harus mematuhinya.
    2.terhadap larangan,ia mesti menjauhinya.
    3.terhadap takdir ia mesti merelakannya''.
    Maka sekurang-kurangnya keadaan orang yang beriman, tidak boleh kosong pada dirinya salah satu dari 3 perkara tersebut.
    Maka selayaknya baginya menetapkan cita-citanya (terhadap 3 perkara tsb) di dalam hatinya,dan membicarakan hal itu (3 perkara tsbt) pada dirinya dan ia mempergunakan anggota tubuhnya dengan halnya (3 perkara tsbt) itu pada seluruh keadaannya...




    Telaga Rindhu
    Tinggalkan Komentar