andaikata
angin mampu membawa
syair-syair rindhuku
kepadamu
sudah kuucapkan beribu syair
baik dalam bangun
maupun tidurku dan
di setiap tarikan nafasku
maupun di setiap kerdipan
mataku
duhai engkau buah hatiku sayang
berkenankah dirimu bila
kubasahi mahkotamu dengan
syair doa dan
air mataku?
walau kutahu
tak pernah sepadan syairku
bila di bandingkan
denganmu
sungguh kunanti
saat engkau lantunkan
kata-kata lembutmu
kepadaku
engkau
yang selalu terbayang
dalam sepiku
ini bukanlah
sajak terakhir
yang kutulis
untukmu
—————————
By Aufa