Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Setiap manusia
Pastilah membutuhkan cinta
Itu fitrah adanya
Namun apa dikata
Cinta didapat, ia menjadi buta
Buta mata hatinya, akal budinya, ...
Dibenaknya cuma si dia, si dia, …
Lupa Tuhannya
Lupa nasehat, lupa kerabat, lupa…
Kasihannya…
Seseorang yang tengah dimabuk cinta melihat kebaikan orang yang dicintainya dengan kacamata bening dan melihat keburukan kekasihnya dengan kacamata suram sehingga tidak terlihat jelas.
Cinta membuat jiwanya bergairah, hasratnya membara, emosinya menggebu, dan senang merangkai imajinasi dan mimpi-mimpi ilusif mengikuti lagu-lagu cengeng, novel-novel cinta , dan film-film roman.
Mabuk cinta menjangkiti korbannya melalui tatapan mata yang mendebarkan, lalu menjadi obrolan lewat telpon dan SMS, lalu berkembang menjadi kencan.
Mabuk cinta adalah ujian besar. Ia menguasai hati, menyulut api kefasikan, membelenggu akal sehat, mendorong seseorang kepada kegamangan, menyebabkan terhenti melakukan aktivitas, mendatangkan keresahan hati dan kekalutan pikiran, dan puncaknya menyebabkan penghambaan jiwa kepada selain Allah.
Ia lebih mendahulukan hak kekasihnya daripada haknya sebagai hamba Allah Ta’ala. Ia rela meluangkan waktunya dan selalu berusaha mendekatkan dirinya kepada sang kekasih, sedangkan kepada Allah ia hanya meluangkan sedikit waktunya (itu pun jika ia taat kepada-Nya).
Kesengsaraan yang disebabkan mabuk cinta sangat banyak, sangat menyakitkan, dan kenikmatan yang dirasakan adalah haram, dipenuhi gundah gulana dan gelisah.
Siapa saja yang bermain di lautan cinta, ombak akan menenggelamkann
ya, dan hanya sedikit yang bisa menyelamatkan dirinya. Begitu banyak kisah cinta anak manusia yang berakhir pedih.
Ada orang yang dimabuk cinta, tapi gagal meraih harapannya, sehingga dia jatuh sakit, menjadi gila, bahkan terpedaya oleh setan hingga bunuh diri. Na’udzubillah.. .
Bila kebahagiaan yang diimpi
Jangan gadaikan diri sesuka hati
Betapa hina
Menjadi budak cinta
Kehormatan wajib dijaga
Sebab ia simbol kesucian cinta
Bila ia telah ternoda
Maka batin akan tersiksa
Setiap manusia
Pastilah membutuhkan cinta
Itu fitrah adanya
Namun apa dikata
Cinta didapat, ia menjadi buta
Buta mata hatinya, akal budinya, ...
Dibenaknya cuma si dia, si dia, …
Lupa Tuhannya
Lupa nasehat, lupa kerabat, lupa…
Kasihannya…
Seseorang yang tengah dimabuk cinta melihat kebaikan orang yang dicintainya dengan kacamata bening dan melihat keburukan kekasihnya dengan kacamata suram sehingga tidak terlihat jelas.
Cinta membuat jiwanya bergairah, hasratnya membara, emosinya menggebu, dan senang merangkai imajinasi dan mimpi-mimpi ilusif mengikuti lagu-lagu cengeng, novel-novel cinta , dan film-film roman.
Mabuk cinta menjangkiti korbannya melalui tatapan mata yang mendebarkan, lalu menjadi obrolan lewat telpon dan SMS, lalu berkembang menjadi kencan.
Mabuk cinta adalah ujian besar. Ia menguasai hati, menyulut api kefasikan, membelenggu akal sehat, mendorong seseorang kepada kegamangan, menyebabkan terhenti melakukan aktivitas, mendatangkan keresahan hati dan kekalutan pikiran, dan puncaknya menyebabkan penghambaan jiwa kepada selain Allah.
Ia lebih mendahulukan hak kekasihnya daripada haknya sebagai hamba Allah Ta’ala. Ia rela meluangkan waktunya dan selalu berusaha mendekatkan dirinya kepada sang kekasih, sedangkan kepada Allah ia hanya meluangkan sedikit waktunya (itu pun jika ia taat kepada-Nya).
Kesengsaraan yang disebabkan mabuk cinta sangat banyak, sangat menyakitkan, dan kenikmatan yang dirasakan adalah haram, dipenuhi gundah gulana dan gelisah.
Siapa saja yang bermain di lautan cinta, ombak akan menenggelamkann
Ada orang yang dimabuk cinta, tapi gagal meraih harapannya, sehingga dia jatuh sakit, menjadi gila, bahkan terpedaya oleh setan hingga bunuh diri. Na’udzubillah..
Bila kebahagiaan yang diimpi
Jangan gadaikan diri sesuka hati
Betapa hina
Menjadi budak cinta
Kehormatan wajib dijaga
Sebab ia simbol kesucian cinta
Bila ia telah ternoda
Maka batin akan tersiksa