Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Puasa Hari Arafah>>Wuquf di Padang Arafah
Rosululloh Shollallohu'Ala
ihi
wa-Sallam bersabda: “Saya berharap kepada Alloh agar puasa hari Arafah
dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya”
(H.R. Muslim)
Alloh Subhanahu Wata'ala banyak memberikan berbagai sarana kepada hamba-Nya untuk dapat mendekatkan diri kepada-Nya, salah satunya berpuasa. Ada puasa wajib –seperti bulan Ramadhan— juga ada puasa sunnah –seperti puasa enam hari bulan Syawwal dan puasa hari Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa hari Arafah.
Merinding rasanya ketika berada di Padang Arafah menyaksikan jutaan jamaah haji yang berkumpul di tempat itu.Satu rukun haji yang paling penting yaitu wuquf di padang Arafah.
Wuquf di Padang Arafah merupakan rukun dan puncak manasik (ibadah) haji. Jika seorang jamaah tidak datang melakukan rukun haji tersebut pada waktu yang sudah ditentukan, maka hajinya tidak sah dan harus mengulangi haji tahun mendatang.
Tanggal 8 Dzul-Hijjah semua jamaah bersiap-siap untuk berbondong-bond ong menuju Padang Arafah, bagaikan derasnya air yang mengalir dari dataran tinggi. Dengan hanya menggunakan
pakaian ihram, bagaikan sehelai kain kafan, mereka melepaskan segala pakaian kemewahan duniawi yang selama ini menjadi sumber kesombongan bagi sebagian orang. Mereka tanggalkan segala kedudukan dan jabatan. Mereka lupakan negeri asal mereka, bahkan mereka lupakan anak, isteri, dan keluarga tercinta. Mereka bergegas menuju padang Arafah, seakan berada di padang Mahsyar (tempat dikumpulkannya semua manusia di akhirat) untuk mempertangjawab kan
semua amal dan perbuatannya, mengakui semua dosa, kesalahan, dan
kehinaan yang pernah mereka lakukan di selama hidup di dunia.
Puasa Hari Arafah
Puasa hari Arafah dilaksanakan tanggal 9 Dzulhijjah, seiring dengan berkumpulnya jamaah haji atau wuquf di Padang Arafah. Puasa Arafah ini disunnahkan bagi umat islam yang tidak melaksanakan ibadah haji. Sedangkan bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji, tidak dianjurkan berpuasa, karena pada saat melaksanakan wuquf ini mereka memerlukan cukup stamina tubuh agar tetap stabil sehingga dapat memperbanyak ibadah, dzikir, dan doa secara optimal.
Keutamaan Puasa Hari Arafah:
Ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang keutamaan puasa hari Arafah, di antaranya Rosululloh Shollallohu'Ala ihi
wa-Sallam menyebutkan, hari itu adalah hari pengampunan dosa; pada hari
itu pula para hamba yang Alloh Subhanahu Wata'ala kehendaki dibebaskan
dari api neraka.
“Tidak ada hari yang Alloh membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada di hari Arafah” (H.R.Muslim).
Ketika ditanya tentang puasa hari Arafah, Rosululloh Shollallohu'Ala ihi wa-Sallam menjawab: “Menghapuskan Dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang”. (HR. Muslim)
Dalam hadits lain beliau bersabda:
“Saya berharap kepada Alloh agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya” (H.R. Muslim).
Dari beberapa hadist di atas, jelas sekali, puasa hari Arafah akan dapat menghapuskan dosa yang pernah kita lakukan setahun lalu dan menghapuskan dosa yang akan kita lakukan setahun sesudahnya. Tidak semua dosa akan dihapuskan karena menurut para ulama, yang dimaksud dengan dosa dalam hadits di atas bukanlah dosa besar, melainkan dosa-dosa kecil.
Semoga dengan penjelasan singkat di atas, kita dapat memahami pesan-pesan Rosululloh Shollallohu'Ala ihi wa-Sallam dan dapat melaksanakannya
dengan baik. Dengan melaksanakan puasa hari Arafah, kita berharap Alloh
Subhanahu Wata'ala menghapus dosa-dosa yang pernah kita lakukan satu
tahun lalu dan satu tahun yang akan datang. Amiin yaa Robbal ‘alaamiiin.
wAllohu a’lam bish-showab.
(Taufik Hamim)
Puasa Hari Arafah>>Wuquf di Padang Arafah
Rosululloh Shollallohu'Ala
Alloh Subhanahu Wata'ala banyak memberikan berbagai sarana kepada hamba-Nya untuk dapat mendekatkan diri kepada-Nya, salah satunya berpuasa. Ada puasa wajib –seperti bulan Ramadhan— juga ada puasa sunnah –seperti puasa enam hari bulan Syawwal dan puasa hari Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa hari Arafah.
Merinding rasanya ketika berada di Padang Arafah menyaksikan jutaan jamaah haji yang berkumpul di tempat itu.Satu rukun haji yang paling penting yaitu wuquf di padang Arafah.
Wuquf di Padang Arafah merupakan rukun dan puncak manasik (ibadah) haji. Jika seorang jamaah tidak datang melakukan rukun haji tersebut pada waktu yang sudah ditentukan, maka hajinya tidak sah dan harus mengulangi haji tahun mendatang.
Tanggal 8 Dzul-Hijjah semua jamaah bersiap-siap untuk berbondong-bond
pakaian ihram, bagaikan sehelai kain kafan, mereka melepaskan segala pakaian kemewahan duniawi yang selama ini menjadi sumber kesombongan bagi sebagian orang. Mereka tanggalkan segala kedudukan dan jabatan. Mereka lupakan negeri asal mereka, bahkan mereka lupakan anak, isteri, dan keluarga tercinta. Mereka bergegas menuju padang Arafah, seakan berada di padang Mahsyar (tempat dikumpulkannya semua manusia di akhirat) untuk mempertangjawab
Puasa Hari Arafah
Puasa hari Arafah dilaksanakan tanggal 9 Dzulhijjah, seiring dengan berkumpulnya jamaah haji atau wuquf di Padang Arafah. Puasa Arafah ini disunnahkan bagi umat islam yang tidak melaksanakan ibadah haji. Sedangkan bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji, tidak dianjurkan berpuasa, karena pada saat melaksanakan wuquf ini mereka memerlukan cukup stamina tubuh agar tetap stabil sehingga dapat memperbanyak ibadah, dzikir, dan doa secara optimal.
Keutamaan Puasa Hari Arafah:
Ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang keutamaan puasa hari Arafah, di antaranya Rosululloh Shollallohu'Ala
“Tidak ada hari yang Alloh membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada di hari Arafah” (H.R.Muslim).
Ketika ditanya tentang puasa hari Arafah, Rosululloh Shollallohu'Ala
Dalam hadits lain beliau bersabda:
“Saya berharap kepada Alloh agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya” (H.R. Muslim).
Dari beberapa hadist di atas, jelas sekali, puasa hari Arafah akan dapat menghapuskan dosa yang pernah kita lakukan setahun lalu dan menghapuskan dosa yang akan kita lakukan setahun sesudahnya. Tidak semua dosa akan dihapuskan karena menurut para ulama, yang dimaksud dengan dosa dalam hadits di atas bukanlah dosa besar, melainkan dosa-dosa kecil.
Semoga dengan penjelasan singkat di atas, kita dapat memahami pesan-pesan Rosululloh Shollallohu'Ala
(Taufik Hamim)