▣▶MAKAN. ( Saat berbuka dan sahur).
Pada bulan Ramadhan tidak sedikit orang yang membuat berbagai variasi pada menu makanan dan minuman mereka. Walaupun hal itu diperbolehkan, tetapi tidak dibenarkan israf (erlebih-lebiha
Allah SWT berfirman :
“Makan dan minumlah dan janganlah kalian berbuat israf (berlebih-lebih
Ayat ini menganjurkan makan dan minum yang merupakan penopang utama bagi kelangsungan hidup seseorang, kemudian melarang berlebih-lebiha
“Makanlah, minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa disertai dengan berlebih-lebiha
Nabi shallallahu halaihi wasallam bersabda lagi : ‘Tiada tempat yang lebih buruk, yang dipenuhi anak Adam daripada perutnya, cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat menopang tulang punggungnya (penyambung hidupnya) jika hal itu tidak bisa dihindari maka masing-masing sepertiga bagian untuk makanannya, minumnya dan nafasnya. ”(HR. Ahmad, An-Nasaa’i, Ibnu Majah dan At-Tfrmidzi, beliau berkomentar: Hadits ini Hasan, dan hadits ini merupakan dasar utama bagi semua dasar ilmu kedokteran). (Lihat Al Majmu’atul Jalilah, hlm. 452.)
Malik bin Dinar radhiallahu’anh
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata: “Jika Anda menghendaki badan sehat dan tidur sedikit, maka makanlah sedikit saja.”
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sungguh, di antara yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian adalah nafsu yang menyesatkan dalam perut dan kemaluanmu serta hal-hal yang dapat menyesatkan hawa nafsu. ”(HR.Ahmad).
Ketahuilah, bahwa dampak teringan akibat berlebih-lebiha
Karena ia telah menyia-nyiakan detik-detik Ramadhan yang mulia dan sangat berharga yang tidak dapat digantikan dengan waktu lain serta tidak ada yang menyamainya. Ketahuilah bahwa waktumu terbatas dan detak nafasmu terkalkulasi rapi, sedangkan dirimu nanti akan dimintai pertanggungjawa
▣▶TIDUR.
Jika diperhatikan, banyak manusia yang menghabiskan siang hari di bulan Ramadhan hanya untuk tidur mendengkur, sementara malamnya mereka habiskan untuk mengobrol dan bermain-main, sehingga mereka tidak merasakan puasa sedikit pun bahkan tidak sedikit yang meninggalkan shalat berjamaah -semoga Allah menunjukinya. Hal ini mengandung bahaya dan kerugian yang sangat besar bagi mereka, karena Ramadhan adalah musim segala ibadah seperti melaksanakan shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, dzikir, berdo’a dan mohon ampunan.
Ramadhan merupakan bilangan hari, yang berlalu dengan cepat dan menjadi saksi ketaatan bagi orang-orang yang taat, sekaligus sebagai saksi bagi para tukang maksiat atas semua perbuatan maksiatnya.
Seyogyanya setiap muslim selalu memanfaatkan waktunya dalam hal-hal yang berguna, janganlah memperbanyak makan di malam hari dan tidur di slang hari, jangan pula menyia-nyiakan sedikit pun waktunya tanpa berbuat amal shalih atau mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Diriwayatkan dari Hasan Al-Bashri rahimahullah, bahwasanya ia berkata: “Sesungguhnya Allah Ta’ala menjadikan bulan Ramadhan sebagai saat untuk berlomba-lomba dalam amal kebajikan dan bersaing dalam melakukan amal shalih. Maka satu kaum mendahului lainnya dan mereka menang, sedangkan yang lain terlambat dan mereka pun kecewa.”
Ketahuilah bahwa siang dan malam hari itu merupakan gudang bagi manusia yang sarat dengan simpanan amal baik atau buruknya. Kelak pada hari Kiamat akan dibuka gudang ini untuk (diperlihatkan dan diserahkan kepada) pemiliknya. Orang-orang yang bertakwa akan mendapati simpanan mereka berupa penghargaan dan kemuliaan, sedangkan orang-orang pendosa yang menyia-nyiakan waktunya akan mendapatkan kerugian dan penyesalan.
bagaimana dengan tidur dibulan puasa adalah ibadah?...
Umar menemukan Muawiyah tidak melakukan tidur siang, lalu beliau berkomentar "Saya fikir kalian sedang tidur pada siang ini, kalau kalian tidur siang hari maka akan menelantarkan hak rakyat, kalau kalian tidur malam, kalian menelantarkan hak Allah, bagaimana kalian mengatur tidur antara dua hak ini wahai Mua'wiyah". Umar r.a. seperti mengingatkan bahwa manfaat waktu itu lebih penting daripada sekedar tidur siang. Intinya, harus proporsional dalam menggunakan waktu meskipun pada bulan Ramadhan.
tidur siang jadi ibadah jika malamnya ketika terjaga adalah juga untuk ibadah.namun apakah tidur siang juga ibadah jika malamnya adalah bergadang? ...
coba diambil hikmah terbesarnya.
Alloh Maha adil dan arif menilai ibadah hambaNya.
tidurnya orang puasa adalah terjaganya diri orang yang puasa dari setiap perbuatan maksiat dan munkar, dari situlah terwujud makna ibadah itu. Kalau tidur hanya untuk bermalas-malasa
Wallahu A'lam Bissowab
