NARSI KATANYA

Daftar Isi [Tutup]


    Foto sana foto sini sambil gaya sana gaya sini....itulah gejala yang sering di alami saat ini bahkan sudah mulai menyebar dengan luas layaknya flu burung.

    Narsisisme atau narsisme yang sudah biasa di dengar dengan sebutan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, ternyata ada sejarahnya lho …! jadi jangan asal narsis ato ngatain orang narsis kalo memang belum tau sejarahnya.
    Narcissus atau Narsisus jatuh cinta terhadap dirinya sendiri. Lukisan karya Michelangelo Caravaggio.

    Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.

    Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis. (Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh.




    APA KATA PSIKOLOG
    Seberapa sering Anda mengganti status atau mengunggah foto di Facebook? Hal ini bisa menggambarkan bagaimana kepribadian Anda. Menurut penelitian yang dilakukan psikolog dari University Buffalo, Amerika Serikat, wanita yang menganggap penilaian orang lain terkait penampilan cenderung sering mengganti foto profil di Facebook.

    Menurut peneliti, mereka yang kepercayaan dirinya didasarkan pada basis-publik kontingensi (didefinisikan sebagai persetujuan orang lain, terkait penampilan fisik dan hal lain yang bersifat kompetisi) lebih sering melakukan foto sharing secara online.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita mengidentifikas
    i lebih kuat citra dan penampilan. Mereka menggunakan Facebook sebagai cara untuk bersaing demi mendapatkan perhatian.

    "Hal ini menunjukan perbedaan sikap pria dan wanita yang dihasilkan dari fokus kultural penampilan wanita," kata Michael A. Stefanone, PhD., salah seorang peneliti seperti dikutip dari buffalo.edu.

    Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki variabel yang menjelaskan perilaku online, khusus di situs jejaring sosial. Tim melihat jumlah waktu yang dihabiskan subjek dalam mengelola profil, jumlah foto yang di-posting, ukuran jaringan online dan bagaimana mereka memilih teman.

    Penelitian ini melibatkan 311 responden yang rata-rata berusia 23,3 tahun. Sebanyak 49,8 persen responden adalah wanita. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner terkait nilai diri dan tipikal perilaku di Facebook.
    Tinggalkan Komentar