Cinta Rosululloh Shollallohu'Alaihi wa sallam(menumbuhkan rasa cinta Rosululloh Shollallohu'Alaihi wa sallam. pada diri Anak)

Daftar Isi [Tutup]


    Berikut adalah langkah untuk menumbuhkan rasa cinta Rosululloh Shollallohu'Alaihi wa sallam. pada diri Anak


    ''لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

    Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh ''. (QS. Al Ahzab: 21)

    Inti dari rasa cinta kepada Rosululloh Shollallohu'Alaihi wa sallam adalah menjadikannya lebih kita cintai dari pada diri, harta dan anak-anak kita sendiri. Mencintai Rosululloh Shollallohu'Alaihi wa sallam merupakan salah satu pondasi keislaman kita. Bahkan keimanan kepada Alloh Azza wa Jalla, tidak akan sempurna kecuali dengan mencintainya.

    Cinta Rosululloh Shollallohu'Alaihi wa sallam sebaiknya juga kita ajari kepada anak sedini mungkin. Semakin dini akan semakin tertanam dalam diri anak. Banyak cara yang bisa kita tempuh untuk mengajari anak untuk mencintai Rosululloh Shollallohu'Alaihi wa sallam.

    berikut diantaranya:

    a. Sering bersholawat Kepadanya.
    Sebelum berdoa lantunkan sholawat dengan keras sehingga anak bisa mendengar dan mengikutinya. Pada berbagai acara yang mengumandangkan sholawat, anak bisa kita ajak untuk ikut serta. Di rumah pun sering-seringlah bersholawat, misal saat menidurkan si kecil.

    b. Ceritakan Kisah-kisahnya.
    Kisa nabi dan rosul kini bisa kita dapatkan dalam berbagai media, baik itu buku, CD, VCD, atau DVD. Semua kita bisa manfaatkan agar anak bisa lebih mudah memahami kisah-kisah Rosululloh Shollallohu'Alaihi wa sallam. Selain itu kita juga menggunakan sarana-sarana yang lain seperti puzzle, permainan anak tangga anak shaleh, atau permainan kartu yang berhubungan dengan kisah nabi. Permainan seperti ini selain menarik juga menjadi alat untuk bermain sambil belajar.

    c. Ceritakan betapa mulia dirinya
    Jangan bosan untuk menceritakan betapa mulianya beliau. Imbangi dengan sarana yang memadai. Kalau cerita-cerita yang sedang populer sekarang dijadikan bandingan, mengapa tidak? Misalnya saja sambil anak-anak mengagumi kehebatan Naruto, kita juga gambarkan betapa para nabi juga mempunyai kisah yang luar biasa.


    d. Jalankan sunnahnya
    Rosululloh Shollallohu'Alaihi wa sallam sebagai pribadi yang mulia dan diakui sebagai tokoh yang paling berpengaruh di dunia sepatutnya menjadi panutan keluarga. Ayah hendaknya meniru perilaku dan menjalankan sunnahnya. Ibu juga demikian adanya, sehingga anak tinggal meniru perilaku mulia kedua orang tuanya bukan?


    e. Lakukan secara dialogis
    Sekali lagi, pelaksanaan sesuatu akan lebih mantap setalah anak menyepakati dan memahaminya. Tidak ada cara yang lebih baik ketimbang dialog. Jadikan dialog sbagai metode yang paling diperhitungkan.
    Tinggalkan Komentar