Haji Mabrur dijamin Syurga

Daftar Isi [Tutup]
    Haji yang mabrur membawa pelakunya ke dalam Jannah. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Antara satu umrah dengan umrah berikutnya merupakan penebus dosa-dosa antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan al-jannah (surga).” (HR. al-Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu)


    Kiat Meraih Haji Mabrur

    Wahai saudaraku rahimakumullah, bagi yang Allah mudahkan untuk bisa berangkat haji tahun ini, kami doakan semoga Allah menerima dan menjadikan haji kalian adalah haji yang mabrur. Saudaraku, ingatlah haji itu ibadah yang agung yang membutuhkan bekal yang cukup besar. Perhatikanlah dan amalkanlah wasiat-wasiat berikut ini, niscaya kalian akan meraih haji mabrur.

    1. Niatkanlah ikhlas karena Allah.

    Allah tidak akan menerima sebuah ibadah bila diniatkan untuk tujuan-tujuan yang lainnya. Tinggalkan niat yang jelek, berhaji untuk menaikkan status, agar dipanggil “Pak Haji” atau “Bu Haji”. Bukan untuk itu wahai hamba Allah, takutlah kalian kepada Allah, niatkanlah semata-mata untuk mencari keridhaan Allah subhaanahu wa ta’aalaa bukan untuk mencari sanjungan dari manusia.

    2. Berilmu sebelum beramal

    Para pembaca, sebelum berangkat haji, belajarlah terlebih dahulu, berbekal harta saja tidaklah cukup untuk melakukan perjalanan suci menuju Baitullah, tetapi bekal ilmu (khususnya tentang fiqih haji) juga mutlak dibutuhkan. Karena amal ibadah bila tidak mencocoki sunnah (petunjuk) Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga tidak bermafaat (tertolak).

    Aisyah radhiyallahu anha meriwayatkan sebuah hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam berwasiat,

    “Barang siapa yang beramal tidak di atas petunjukku niscaya akan tertolak.” (HR. al-Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718 dengan lafadz darinya, dari sahabat Aisyah radhiyallahu anha)

    Ilmu itu akan menuntun pelakunya dalam menunaikan manasik haji sesuai yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan menghindarkan dari berbagai macam kekeliruan. Dalam momentum hajjatul wada’, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan pesan khusus kepada umatnya, agar mereka menunaikan manasik haji sesuai dengan tuntunan beliau. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    “Ambillah dariku tuntunan manasik haji kalian.” (HR. Muslim no. 1297 dan al-Baihaqi no. 9524 dengan lafadz darinya)

    Asy-syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullaah berkata, “Sudah seharusnya bagi seseorang yang hendak berhaji untuk mempelajari dan mendalami segala yang disyariatkan tentang haji dan umrah. Dan hendaknya ia juga menanyakan hal-hal yang belum dipahami (kepada seorang yang berilmu) agar ibadah yang ditunaikannya benar-benar di atas bashirah (ilmu).” (at-Tahqiq wal-Idhah hal. 13)

    3. (Jagalah Akhlak dan Lisan) , bersikaplah ramah, ucapkanlah kata-kata yang lembut saat berjumpa dengan saudara-saudaramu seislam. Hindarkan dari kata-kata kotor dan keji, niscaya Allah subhaanahu wa ta’aalaa akan membantu kalian menunaikan haji dengan penuh khusyu’ dan mendapatkan pahala yang besar dari sisi-Nya. (lihat hadits keutamaan haji)

    4. Berbekallah dari harta yang halal dan baik. Sesungguhnya Allah itu baik, dan Allah tidak menerima amalan melainkan yang baik pula. Kebaikan dari sisi manasiknya dan kebaikan bekal dari rezeki yang halal.

    Akhir kata, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan baginda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, para shahabatnya, dan seluruh para pengikutnya.

    Wallahu a’lam bish shawab.

    SUMBER :

    Dikutip hanya pada bab terkahir dari tulisan di Buletin Al-Ilmu, 24 September 2012, Aku Siap Memenuhi Panggilan-Mu ya Allah, Penulis: Ustadz Arif hafizhahullaahu ta’aalaa, selengkapnya silahkan baca http://www.buletin-alilmu.com/2012/09/24/aku-siap-memenuhi-panggilan-mu-ya-allah
    Tinggalkan Komentar