Jangan meremehkan wanita yang belum bercadar

Daftar Isi [Tutup]


    Apalagi jika menyakini cadar hukumnya sunnah. Maka amalan yang wajib tentu lebih utama dari amalan sunnah. Bisa jadi orang lain sholat lima waktunya lebih baik dan lebih ikhlas daripada engkau. Bisa jadi orang lain lebih berbakti kepada orang tuanya. Bisa jadi ia lebih berkhidmat kepada suaminya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ُ

    “Sesungguhnya Allah berfirman: ‘Barangsiapa yang memusuhi waliKu, maka Aku telah mengobarkan peperangan dengannya. Dan tidaklah ada seorang hambaKu yang mendekatkan dirinya kepada-Ku, dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada amalan yang Aku wajibkan kepadanya…’ [HR. Bukhari no: 6502]

    Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan hadits ini,

    فكانت الفرائض أكمل فلهذا كانت أحب إلى الله تعالى وأشد تقريبا

    “Amalan-amalan yang wajib lebih sempurna, oleh karena itu lebih dicintai oleh Allah dan lebih mendekatkan diri/ taqarrub” [Fahtul Baariy 11/343, Darul Ma’rifah, Beirut, Asy-Syamilah]

    Termasuk dalam hal ini contohnya adalah jika sedang kajian, maka para wanita berkumpul dan membentuk kelompok sendiri di pojok masjid. Tidak berbaur dengan wanita lainnya yang tidak bercadar sehingga terkesan sebagai kelompok yang eksklusif atau bahkan tidak mau sekedar menyapa mereka.

    Lebih ramah terhadap orang lain khususnya sesama wanita

    Jangan kita gengsi untuk sekedar menyapa duluan. Memberi salam duluan dihiasai dengan wajah yang ceria. Karena di jalan-jalan terkadang kalian wanita yang bercadar tidak dikenal. Jika berjumpa dengan sahabat wanitanya, maka menyapalah duluan dengan wajah yang ceria dan akhlak yang baik. Jika tidak ada laki-laki disekitar maka, bukalah cadar, salaman dan tempel pipi kiri-kanan sebagaimana ajaran dalam Islam. Akhlak engkau sangat berperan dalam dakwah yang mulia ini.

    Jangan sekedar chasing dan pandai menjaga diri dari laki-laki

    Begitu tubuh sudah berbalut jubah besar dengan cadarnya. Maka janganlah prilakunya lebih parah dari wanita dengan jilbab saringan tahu. Genit, sering keluar malam, suka bercanda setengah mesra dengan laki-laki. Atau matanya berlindung dibalik cadar dengan melihat hal-hal yang kurang baik, mengintai laki-laki dan seterusnya.

    Atau wajahnya berhijab syar’i akan tetapi hatinya tidak dihijab di balik SMS, e-mail dan inbox facebook. Begitu gampanganya berhubungan bebas dengan laki-laki. Senang digoda genit, senang di tanya-tanya macam-macam dan senang dimanja-manja oleh pujian. Itupun tidak cukup dengan satu laki-laki akan tetapi HP dipenuhi dengan nomor laki-laki asing, inbox email dipenuhi dengan surat dari laki-laki ajnabiy, dan akun facebook dipenuhi dengan list friend laki-laki genit non-mahram.

    Dan perlu kalian ketahui bahwa laki-laki yang sudah mengerti agama juga bisa terfitnah walaupun kalian lewat lengkap dengan cadar dan pakaian besar menutup tubuh. Silahkan tanya bagaimana sekelompok laki-laki yang mengerti agama, kemudian lewat seorang wanita bercadar di depan mereka. Maka mereka akan salah tingkah atau minimal terjadi perubahan gerak atau sikap hati dari mereka. Dan tentunya jantung wanita tersebut juga ikut berdegup kencang. Dan bisa dibayangkan seandainya mereka berdua satu-persatu berpapasan di suatu jalan.
    Tinggalkan Komentar