Memuliakan Ibu

Daftar Isi [Tutup]


    Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar selalu berbuat dan bersikap baik kepada orang tua, ayah dan ibu kita. Syariah yang mulia ini memerintahkan untuk memelihara mereka dan tidak membentaknya di saat mereka sudah renta. Sekadar mengatakan ‘ah’ pun dilarang. Bahkan, larangan ini disejajarkan oleh Allah setelah larangan syirik kepada-Nya.

    ‘Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS Al Isra [17]: 23).

    Secara khusus pula, Islam memerintahkan penganutnya untuk berbakti kepada ibu. Karena, ibu adalah orang yang mengandung, melahirkan, serta merawat kita. Dalam Alquran, Allah SWT menggambarkan penderitaan ibu, sebagai penjelas kewajiban berbakti kepadanya. ”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS Luqman [31] : 14).

    Memuliakan ibu merupakan kewajiban yang diutamakan dan mengantarkan pelakunya kepada derajat yang tinggi. Sehingga, jika tidak ada orang lain yang memperhatikan ibu, mengurus, serta memeliharanya harus didahulukan dari perang di jalan Allah sekalipun.

    Mu’awiyah bin Jahimah As-Salami meriwayatkan bahwa ia datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ”Ya Rasulullah, aku ingin berperang. Aku datang kepadamu meminta pendapat.” Rasulullah bertanya, ”Apakah engkau masih memiliki seorang ibu?” Dia menjawab, ”Masih.” Kemudian Rasul bersabda, ”Layanilah ia, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua telapak kakinya.” (HR An-Nasa’i)

    Allah SWT mengharamkan seorang hamba durhaka kepada ibunya. Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis dari Mughiroh bin Syu’bah. ”Sesungguhnya Allah mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menahan dan menuntut dan dia tidak suka kalian banyak bicara, banyak bertanya dan menghambur-hamburkan harta.”

    Bila Islam menghormati ibu sedemikian tinggi, bagaimana dengan kita? Belum terlambat untuk memuliakan ibu kita mulai hari ini!

    Hikah Republika Oleh Ahmad Soleh

    http://trisihono.staff.uii.ac.id/
    Tinggalkan Komentar